Gus Miftah Kesal Abu Janda Selalu Bawa NU
BACANEWS.ID - Abu Janda alias Permadi Arya belum bisa keluar dari masalah twit Islam Arogan. Belum lagi soal atribut Nahdlatul Ulama (NU) yang selalu melekat dalam dirinya.
Abu Janda akhirnya dipertemukan dengan kader muda NU Gus Miftah. Pertemuan ini terjadi di podcast Deddy Corbuzier. Momen itu sekaligus klarifikasi Abu Janda soal twit itu kepada Gus Miftah.
Dalam obrolan itu, Gus Miftah marah betul karena apa pun yang dilakukan Abu Janda selalu dikaitkan dengan NU. Itu harus disikapi dengan bijak oleh Abu Janda dengan memperbaharui diri dengan ilmu dan konsep sebagai warga NU.
“Netizen tahunya Abu Janda itu orang NU dan saya tidak bisa, ow bukan, karena NU di Indonesia itu 49,5% dari populasi. Artinya begitu besar mungkin karena kecintaan beliau. tapi tentunya kecintaan itu harus di-upgrade-lah,” kata Gus Miftah.
Tapi karena beliau mengaku orang NU dan selalu saja ketika beliau ada masalah dikaitkan dengan NU, gimana sih kader NU seperti itu itu kah anak buahnya Gus Yaqut? Kasihan Gus Yaqut,” tambah dia.
Dalam kesempatan itu, Abu Janda memang mengibaratkan dirinya yang aktif di media sosial sebagai seorang striker yang kerap membuat narasi kontrak provokatif. Tapi, Gus Miftah meminta Abu Janda ke depan lebih bijak.
“Ketika Anda menjadi striker, ya yang flamboyan. Artinya tahu kapan menyerang, tahu kapan harus bertahan. Lebih baik lebih bijak,” tutur dia.
“Saya ke depannya silakan Anda jadi striker mengomentari boleh tapi lebih santun lebih wise, yang penting value-nya masuk broh,” ujar dia.
Gus Miftah juga tak memungkiri dia kerap mengomentari pendapat yang dirasa kurang pas dengan ajaran Islam ahlusunnah wal jamaah khas NU. Tapi, komentar itu lebih bijak dan didasari dengan ilmu.
Mungkin karena saya kiai, beliau (Abu Janda) santri mungkin. Jadi saya agak lebih sabar, beliau ngegas.
Abu Janda akhirnya dipertemukan dengan kader muda NU Gus Miftah. Pertemuan ini terjadi di podcast Deddy Corbuzier. Momen itu sekaligus klarifikasi Abu Janda soal twit itu kepada Gus Miftah.
Dalam obrolan itu, Gus Miftah marah betul karena apa pun yang dilakukan Abu Janda selalu dikaitkan dengan NU. Itu harus disikapi dengan bijak oleh Abu Janda dengan memperbaharui diri dengan ilmu dan konsep sebagai warga NU.
“Netizen tahunya Abu Janda itu orang NU dan saya tidak bisa, ow bukan, karena NU di Indonesia itu 49,5% dari populasi. Artinya begitu besar mungkin karena kecintaan beliau. tapi tentunya kecintaan itu harus di-upgrade-lah,” kata Gus Miftah.
Tapi karena beliau mengaku orang NU dan selalu saja ketika beliau ada masalah dikaitkan dengan NU, gimana sih kader NU seperti itu itu kah anak buahnya Gus Yaqut? Kasihan Gus Yaqut,” tambah dia.
Dalam kesempatan itu, Abu Janda memang mengibaratkan dirinya yang aktif di media sosial sebagai seorang striker yang kerap membuat narasi kontrak provokatif. Tapi, Gus Miftah meminta Abu Janda ke depan lebih bijak.
“Ketika Anda menjadi striker, ya yang flamboyan. Artinya tahu kapan menyerang, tahu kapan harus bertahan. Lebih baik lebih bijak,” tutur dia.
“Saya ke depannya silakan Anda jadi striker mengomentari boleh tapi lebih santun lebih wise, yang penting value-nya masuk broh,” ujar dia.
Gus Miftah juga tak memungkiri dia kerap mengomentari pendapat yang dirasa kurang pas dengan ajaran Islam ahlusunnah wal jamaah khas NU. Tapi, komentar itu lebih bijak dan didasari dengan ilmu.
Mungkin karena saya kiai, beliau (Abu Janda) santri mungkin. Jadi saya agak lebih sabar, beliau ngegas.
Sumber: kumparan.com