Seorang Pemimpin Minta Dikritik, Padahal Tangannya Sudah Berdarah-darah terhadap Pengkritiknya
BACANEWS.ID - Presiden Joko Widodo dianggap sudah tidak memiliki legitimasi dan kepercayaan publik meskipun mempersilakan publik untuk mengkritiknya.
Hal itu disampaikan oleh dosen ilmu politik Universitas Indonesia (UI) Chusnul Mariyah yang menilai pernyataan Jokowi soal kritik diduga hanya untuk memancing para pengkritik untuk dikerahkan para buzzernya.
"Sebetulnya ini cuma maping aja, siapa yang mengkritik, tinggal nanti dipanggil buzzernya," ujar Chusnul dalam video yang diunggah akun YouTube Realita TV seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/2).
Chusnul pun melihat, kondisi yang terjadi saat ini adalah adanya pembelahan bangsa yang luar biasa.
"Nah sekarang kita mau menjadi negara kuat dengan persatuan Indonesia atau mau ke mana? Jadi Ini tantangan bagi kita semua," katanya.
Chusnul pun menilai, pidato yang disampaikan oleh Presiden Jokowi sudah tidak memiliki legitimasi dan memiliki kepercayaan publik.
"Bagaimana seorang pemimpin yang meminta di kritik padahal tangannya sudah berdarah-darah di dalam konteks. Itu loh yang berdarah-darah terhadap orang pengkritiknya," pungkasnya. (*)