Ajakan Benci Produk Asing, HNW Pukul Telak Jokowi Pakai Produk Satu Ini
BACANEWS.ID - Presiden Jokowi baru saja mengumumkan gerakan untuk benci produk asing yang justru dinilai aneh. Tak sedikit yang menduga jika Jokowi akan segera mengeluarkan revisi atau mencabut omongannya terkait produk asing.
Kondisi tersebut berdasar atas kondisi sebelumnya, dimana Jokowi akhirnya melakukan pencabutan Perpres Miras yang sudah ditandatanganinya.
Pendapat tersebut mengemuka dari Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) yang diungkap melalui akun twitter pribadinya. Keanehan tersebut menurut Hidayat akan menimbulkan revisi yang dilakukan Jokowi dari Istana.
“Aneh. Mungkin akan ada revisi dari Istana,”tanya Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) dalam akun Twitter pribadinya, sesaat lalu, Kamis 4 Maret 2021.
Menurutnya, pernyataan tersebut aneh karena jika Jokowi menggaungkan anti produk luar negeri, namun beberapa waktu lalu pemerintah sendiri mendatangkan vaksin covid-19 sebagai produk luar negeri yang digunakan untuk seluruh masyarakat.
“Untuk vaksin Covid-19 saja yang diambil produk-produk luar negeri. Produk dalam negeri yang berkualitas tak kunjung ‘dihadirkan’,” kata HNW. [hops]
Kondisi tersebut berdasar atas kondisi sebelumnya, dimana Jokowi akhirnya melakukan pencabutan Perpres Miras yang sudah ditandatanganinya.
Pendapat tersebut mengemuka dari Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) yang diungkap melalui akun twitter pribadinya. Keanehan tersebut menurut Hidayat akan menimbulkan revisi yang dilakukan Jokowi dari Istana.
“Aneh. Mungkin akan ada revisi dari Istana,”tanya Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) dalam akun Twitter pribadinya, sesaat lalu, Kamis 4 Maret 2021.
Menurutnya, pernyataan tersebut aneh karena jika Jokowi menggaungkan anti produk luar negeri, namun beberapa waktu lalu pemerintah sendiri mendatangkan vaksin covid-19 sebagai produk luar negeri yang digunakan untuk seluruh masyarakat.
“Untuk vaksin Covid-19 saja yang diambil produk-produk luar negeri. Produk dalam negeri yang berkualitas tak kunjung ‘dihadirkan’,” kata HNW. [hops]