Ustadz Adi Hidayat Pertimbangkan Tempuh Langkah Hukum Terkait Pencatutan Video Dirinya
BACANEWS.ID - Ustadz Adi Hidayat menegaskan dirinya sudah berkonsultasi dengan ahli hukum terkait dengan video yang mencatut dirinya.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, langkah hukum akan dilakukan jika video yang beredar itu tidak di-takedown pemilik akun.
''Saya sudah konsultasi ke pengacara juga, ahli hukum juga. Kalau nggak di-takedown, kita tempuh langkah hukum,'' tegasnya beberapa hari lalu.
Pernyataan tegas itu disampaikan Ustadz Adi Hidayat saat menjawab permintaan seorang jemaah dalam Program AQSO Spesial Tanya Jawab - Ustadz Adi Hidayat.
Jemaah tersebut menanyakan apakah boleh mendapatkan ph7 yang merupakan racikan Ustadz Adi Hidayat bersama tim untuk menguatkan imun.
Menjawab hal itu UAH menyampaikan bahwa ph7 yang sudah melalui riset panjang akan diberikan secara gratis.
''Sebetulnya kita belum launching. Kita nanti ada riset spesifik sebetulnya untuk auto imun. Tapi udah kita ujikan secara terpisah. Alhamdulillah hasilnya sangat baik,'' jelas UAH.
''Ini bukan yang banyak beredar ya. Qhustul hindi dan sebagainya,'' tegas Ustadz Adi Hidayat.
Pada kesempatan itu, UAH menyatakan ada beberapa akun yang mencatut nama dan menampilkan videonya untuk berjualan herbal.
''Bahkan ada beberapa di daerah, termasuk kerabat kami sendiri yang menyampaikan bahwa kami membeli ini, karena ada yang mengatakan dari Ustadz Adi,'' kata UAH.
''Padahal saya nggak pernah jualan. Ingat ya, kalau ada yang mengatakan dari Ustadz Adi atau pakai logo, nama bahkan potongan video itu saya nggak pernah jualan. Nggak pernah jualan Qhustul Hindi, nggak pernah jualan herbal-herbal tertentu, tidak,'' tegas UAH.
''Kami justru membagikan dengan gratis hasil-hasil riset. Nanti Insya Allah kita siapkan dengan massal ini,'' paparnya.
UAH menjelaskan, racikan yang mereka temukan diberi nama ph7.
Fungsinya untuk meningkatkan imunitas juga memperlancar pernafasan.
''Saya tidak main-main meriset ini. Banyak hal yang kami siapkan juga. Bukan hanya dari riset ilmiah saja, tapi dari Qurannya, Haditsnya, riset ilmiahnya, kemudian uji cobanya juga. Legalnya juga, kajiannya seperti apa,'' paparnya.
UAH menyatakan pihaknya juga mengkaji aspek hukum dan legalitas.
''Alhamdulillah sudah tuntas, tinggal nanti kita siapkan karena saya mencoba untuk support secara lebih luas, massal,'' katanya.
''Alhamdulillah kami beli sendiri, kita kerjakan sendiri juga. Banyak begadang beberapa bulan ini. Demi ibadah, kemanusiaan dan mensupport suapa keadaan kita lebih sehat. Stok banyak sudah saya siapkan. Nanti dibagikan gratis,'' tegas UAH.
Sementara itu, pada pengajian Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu, Jumat 18 Desember 2020 malam, Ustadz Adi Hidayat menyatakan, dirinya tak berani menyebut Dawa PH7 sebagai obat.
Namun demikian, banyak yang datang dan meminta herbal itu kepada dirinya dan hasilnya semua sembuh 100 %.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa permintaan akan herbal Dawa PH7 ini tidak hanya datang dari kalangan muslim saja, tapi juga non-muslim.
“Dan yang datang untuk meminta tolong agar sembuh dari Covid-19 ini, tidak hanya dari kalangan Muslim, bahkan banyak non-Muslim juga memintanya. Semua diberikan, dan saya memang mencari berkah dan diberikan demi bangsa dan negara,” ujarnya.
Bahkan di kesempatan yang sama, ketua PRM Prof Din Syamsuddin memberikan kesaksian terkait keampuhan herbal Dawa PH7.
Menurutnya ia dan keluarga juga rutin mengonsumsi herbal Dawa PH7 tersebut.
“Alhamdulillah hasil swap selalu negatif,” ungkapnya.
Din Syamsuddin pun mendorong warga Muhammadiyah, dan jaringan rumah sakit Muhammadiyah dapat memanfaatkan herbal Dawa PH7 ini, untuk ikhtiar kesembuhan dari infeksi virus corona.
Sementara itu, untuk herbal Dawa PH7 sendiri diketahui merupakan hasil riset Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menerangkan bahwa di masa nabi dulu ada herbal tertentu langsung ditunjukkan oleh Nabi yang mampu mengobati gejala serupa dengan Covid-19.
Seperti gejala sistem imun berkurang, pernapasan terganggu, diabetes, kanker, hingga liver.
"Nah, kemudian saya cari (herbalnya) itu tidak ditemukan di Indonesia. Ini hanya ada 2 tempat di dunia yang sumber utamanya di Himalaya. Saya beri nama dengan PH-7 (Prophetic Healing Abad ke-7)," ujar Ustaz Adi Hidayat dalam siaran langsung Channel tvMu melalui saluran Youtube, 23 September 2020.
"Saya beri nama istilah aja PH-7. Jangan nanti dicari artinya yang ada adalah ukuran PH air. Ini hanya istilah saja. Qadarullah, saya dapat itu 18 Maret 2020. Herbal ini saya coba ke teman-teman yang terkena Covid-19. Kalau gejalanya hanya flu, bisa diteteskan ke hidung. Kalau sudah ke imun, gangguan pernafasan itu (herbalnya) diminum dengan kadar tertentu. Petunjuknya detail sekali yang dicontohkan Nabi ," jelasnya.
Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan dua cara mengonsumsi herbal Dawa PH7 tersebut.
Menurutnya selain diteteskan lewat hidung, bisa juga diminum langsung menggunakan air atau diaduk dulu dicampur dengan air hangat lalu diminum. Setidaknya diminum 2 kali sehari.
"Apa yang terjadi, Masya Allah Alhamdulilah semua terkena gejala itu sembuh. Anak saya flu saya kasih itu langsung hilang," kata Ustaz Adi Hidayat meyakinkan.
Namun Ustaz Adi Hidayat tidak mau menyebut Dawa PH7 sebagai obat karena obat harus menjalani uji klinis.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, langkah hukum akan dilakukan jika video yang beredar itu tidak di-takedown pemilik akun.
''Saya sudah konsultasi ke pengacara juga, ahli hukum juga. Kalau nggak di-takedown, kita tempuh langkah hukum,'' tegasnya beberapa hari lalu.
Pernyataan tegas itu disampaikan Ustadz Adi Hidayat saat menjawab permintaan seorang jemaah dalam Program AQSO Spesial Tanya Jawab - Ustadz Adi Hidayat.
Jemaah tersebut menanyakan apakah boleh mendapatkan ph7 yang merupakan racikan Ustadz Adi Hidayat bersama tim untuk menguatkan imun.
Menjawab hal itu UAH menyampaikan bahwa ph7 yang sudah melalui riset panjang akan diberikan secara gratis.
''Sebetulnya kita belum launching. Kita nanti ada riset spesifik sebetulnya untuk auto imun. Tapi udah kita ujikan secara terpisah. Alhamdulillah hasilnya sangat baik,'' jelas UAH.
''Ini bukan yang banyak beredar ya. Qhustul hindi dan sebagainya,'' tegas Ustadz Adi Hidayat.
Pada kesempatan itu, UAH menyatakan ada beberapa akun yang mencatut nama dan menampilkan videonya untuk berjualan herbal.
''Bahkan ada beberapa di daerah, termasuk kerabat kami sendiri yang menyampaikan bahwa kami membeli ini, karena ada yang mengatakan dari Ustadz Adi,'' kata UAH.
''Padahal saya nggak pernah jualan. Ingat ya, kalau ada yang mengatakan dari Ustadz Adi atau pakai logo, nama bahkan potongan video itu saya nggak pernah jualan. Nggak pernah jualan Qhustul Hindi, nggak pernah jualan herbal-herbal tertentu, tidak,'' tegas UAH.
''Kami justru membagikan dengan gratis hasil-hasil riset. Nanti Insya Allah kita siapkan dengan massal ini,'' paparnya.
UAH menjelaskan, racikan yang mereka temukan diberi nama ph7.
Fungsinya untuk meningkatkan imunitas juga memperlancar pernafasan.
''Saya tidak main-main meriset ini. Banyak hal yang kami siapkan juga. Bukan hanya dari riset ilmiah saja, tapi dari Qurannya, Haditsnya, riset ilmiahnya, kemudian uji cobanya juga. Legalnya juga, kajiannya seperti apa,'' paparnya.
UAH menyatakan pihaknya juga mengkaji aspek hukum dan legalitas.
''Alhamdulillah sudah tuntas, tinggal nanti kita siapkan karena saya mencoba untuk support secara lebih luas, massal,'' katanya.
''Alhamdulillah kami beli sendiri, kita kerjakan sendiri juga. Banyak begadang beberapa bulan ini. Demi ibadah, kemanusiaan dan mensupport suapa keadaan kita lebih sehat. Stok banyak sudah saya siapkan. Nanti dibagikan gratis,'' tegas UAH.
Sementara itu, pada pengajian Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu, Jumat 18 Desember 2020 malam, Ustadz Adi Hidayat menyatakan, dirinya tak berani menyebut Dawa PH7 sebagai obat.
Namun demikian, banyak yang datang dan meminta herbal itu kepada dirinya dan hasilnya semua sembuh 100 %.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa permintaan akan herbal Dawa PH7 ini tidak hanya datang dari kalangan muslim saja, tapi juga non-muslim.
“Dan yang datang untuk meminta tolong agar sembuh dari Covid-19 ini, tidak hanya dari kalangan Muslim, bahkan banyak non-Muslim juga memintanya. Semua diberikan, dan saya memang mencari berkah dan diberikan demi bangsa dan negara,” ujarnya.
Bahkan di kesempatan yang sama, ketua PRM Prof Din Syamsuddin memberikan kesaksian terkait keampuhan herbal Dawa PH7.
Menurutnya ia dan keluarga juga rutin mengonsumsi herbal Dawa PH7 tersebut.
“Alhamdulillah hasil swap selalu negatif,” ungkapnya.
Din Syamsuddin pun mendorong warga Muhammadiyah, dan jaringan rumah sakit Muhammadiyah dapat memanfaatkan herbal Dawa PH7 ini, untuk ikhtiar kesembuhan dari infeksi virus corona.
Sementara itu, untuk herbal Dawa PH7 sendiri diketahui merupakan hasil riset Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menerangkan bahwa di masa nabi dulu ada herbal tertentu langsung ditunjukkan oleh Nabi yang mampu mengobati gejala serupa dengan Covid-19.
Seperti gejala sistem imun berkurang, pernapasan terganggu, diabetes, kanker, hingga liver.
"Nah, kemudian saya cari (herbalnya) itu tidak ditemukan di Indonesia. Ini hanya ada 2 tempat di dunia yang sumber utamanya di Himalaya. Saya beri nama dengan PH-7 (Prophetic Healing Abad ke-7)," ujar Ustaz Adi Hidayat dalam siaran langsung Channel tvMu melalui saluran Youtube, 23 September 2020.
"Saya beri nama istilah aja PH-7. Jangan nanti dicari artinya yang ada adalah ukuran PH air. Ini hanya istilah saja. Qadarullah, saya dapat itu 18 Maret 2020. Herbal ini saya coba ke teman-teman yang terkena Covid-19. Kalau gejalanya hanya flu, bisa diteteskan ke hidung. Kalau sudah ke imun, gangguan pernafasan itu (herbalnya) diminum dengan kadar tertentu. Petunjuknya detail sekali yang dicontohkan Nabi ," jelasnya.
Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan dua cara mengonsumsi herbal Dawa PH7 tersebut.
Menurutnya selain diteteskan lewat hidung, bisa juga diminum langsung menggunakan air atau diaduk dulu dicampur dengan air hangat lalu diminum. Setidaknya diminum 2 kali sehari.
"Apa yang terjadi, Masya Allah Alhamdulilah semua terkena gejala itu sembuh. Anak saya flu saya kasih itu langsung hilang," kata Ustaz Adi Hidayat meyakinkan.
Namun Ustaz Adi Hidayat tidak mau menyebut Dawa PH7 sebagai obat karena obat harus menjalani uji klinis.