Jokowi Harusnya Bubarkan Kemenkominfo, Bukan Kemenristek
BACANEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya tidak melebur Kemenristek ke Kemendikbud, hanya demi mengupayakan pembentukan kementerian baru yakni Kementerian Investasi.
Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, Presiden Jokowi lebih baik membubarkan Kemenkominfo ketimbang melikuidasi Kemenristek yang jauh lebih penting keberadaannya.
"Lebih baik Kementerian Penerangan (Kemenkominfo, red) ketimbang Kementerian Ristek yang dilikuidasi," kata Ray Rangkuti saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'Reshuflle Kabinet Sebagai Keniscayaan', Selasa (13/4).
Dengan peleburan Kemenristek, ditambahkan Ray, Jokowi seperti tidak memprioritaskan riset dalam sebuah negara untuk maju.
Harusnya, lanjut pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini riset-riset ilmiah untuk kemajuan bangsa justru sangat diperlukan dibanding Kemenkominfo.
"Pak Jokowi (seperti) tidak memerlukan riset dalam sebuah negara. Agak berbalik dengan janji kampanye 2019 dulu yang akan mendorong riset dalam negeri. Harusnya riset-riset di masa pandemi Covid-19 dilakukan, (tapi) justru Kementerian Riset yang dilikuidasi," tutup aktivis 1998 ini.
Selain Ray, turut hadir secara daring sebagai narasumber dalam diskusi yang digelar Kantor Berita Politik RMOL itu yakni Ketua Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer. (RMOL)
Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, Presiden Jokowi lebih baik membubarkan Kemenkominfo ketimbang melikuidasi Kemenristek yang jauh lebih penting keberadaannya.
"Lebih baik Kementerian Penerangan (Kemenkominfo, red) ketimbang Kementerian Ristek yang dilikuidasi," kata Ray Rangkuti saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'Reshuflle Kabinet Sebagai Keniscayaan', Selasa (13/4).
Dengan peleburan Kemenristek, ditambahkan Ray, Jokowi seperti tidak memprioritaskan riset dalam sebuah negara untuk maju.
Harusnya, lanjut pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini riset-riset ilmiah untuk kemajuan bangsa justru sangat diperlukan dibanding Kemenkominfo.
"Pak Jokowi (seperti) tidak memerlukan riset dalam sebuah negara. Agak berbalik dengan janji kampanye 2019 dulu yang akan mendorong riset dalam negeri. Harusnya riset-riset di masa pandemi Covid-19 dilakukan, (tapi) justru Kementerian Riset yang dilikuidasi," tutup aktivis 1998 ini.
Selain Ray, turut hadir secara daring sebagai narasumber dalam diskusi yang digelar Kantor Berita Politik RMOL itu yakni Ketua Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer. (RMOL)