Nah! Pembeli Senjata untuk KKB Ternyata Pendeta, Kerap Transaksi di Dekat Gereja
BACANEWS.ID - Satgas Nemangkawi akhirnya menangkap pembeli atau pencari senjata untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Peniel Kogoya sebelumnya sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).
Menurut keterangan yang dirilis Satgas Gakkum Ops Nemangkawi, jaringan KKB Nduga yang ada di Kabupaten Intan Jaya ini berprofesi sebagai Pendeta Gereja Advent Kali Bobo Nabire.
Peniel yang beralamat di Kali Bobo, Kabupaten Nabire ini berperan menjadi pembeli atau pencari senjata untuk KKB Intan Jaya. Dalam aksinya, Peniel ternyata kerap kali bertransaksi membeli senjata di dekat gereja tempatnya bertugas.
"Satgas Gakkum Nemangkawi telah menangkap Paniel Kogoya yang diduga pembeli atau pencari senjata KKB Intan Jaya," kata Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudusi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (19/4/2021).
Peniel Kogoya juga diketahui pernah menjadi kontraktor proyek pengadaan solarsel penerangan seribu rumah di Intan Jaya.
Dia telah ditetapkan DPO oleh Ditreskrimum sejak 9 Januari 2021. Penetapan tersebut sehubungan dengan keterangan tersangka kepemilikan senjata api ilegal, yakni Didy Chandra (DC) dan Fuad Arisetyadi (FA).
Dari hasil BAP terhadap Didy Candra yang menjadi tersangka jual beli senjata api dan amunisi dan ditangkap pada 21 Oktober 2020 di Nabire, diketahui Peniel Kogoya telah beberapa kali transaksi.
Pertama, dia membeli senjata jenis M4 melalui Didy Candra, diteruskan ke Fuad dan selanjutnya ke Jabir, pada bulan Juni 2019. Harga senjata api itu Rp300 juta.
Transaksi kedua, membeli senjata jenis M16 melalui Didy Candra yang diteruskan ke Fuad dan lanjut ke Jabir, pada bulan Desember 2019 dengan harga Rp300 juta.
Ketiga, memesan Senjata melalui Didy Candra, diteruskan ke Fuad dan lanjut ke Jabir, seharga Rp550 juta pada awal tahun 2020.
Pada tahun 2017, Peniel Kogoya menerima dua pucuk senjata api jenis M4 dan pistol yang dibeli dari Jabir. Selanjutnya diantar oleh Didy Candra di dekat Gereja Advent Kalibobo, Kabupaten Nabire.
Pada tahun 2018, Peniel Kogoya menerima senjata api jenis M16 dari Didy Candra dan diantar di dekat Gereja Advent Kalibobo, Kabupaten Nabire.
Sementara Peniel Kogoya yang telah diamankan mengakui telah membeli empat pucuk senjata. Senjata itu telah diberikan kepada KKB Nduga yang ada di Intan Jaya. Saat ini, Satgas Nemangkawi masih menginterogasi Peniel untuk mendalami kasus itu lebih lanjut. []
Menurut keterangan yang dirilis Satgas Gakkum Ops Nemangkawi, jaringan KKB Nduga yang ada di Kabupaten Intan Jaya ini berprofesi sebagai Pendeta Gereja Advent Kali Bobo Nabire.
Peniel yang beralamat di Kali Bobo, Kabupaten Nabire ini berperan menjadi pembeli atau pencari senjata untuk KKB Intan Jaya. Dalam aksinya, Peniel ternyata kerap kali bertransaksi membeli senjata di dekat gereja tempatnya bertugas.
"Satgas Gakkum Nemangkawi telah menangkap Paniel Kogoya yang diduga pembeli atau pencari senjata KKB Intan Jaya," kata Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudusi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (19/4/2021).
Peniel Kogoya juga diketahui pernah menjadi kontraktor proyek pengadaan solarsel penerangan seribu rumah di Intan Jaya.
Dia telah ditetapkan DPO oleh Ditreskrimum sejak 9 Januari 2021. Penetapan tersebut sehubungan dengan keterangan tersangka kepemilikan senjata api ilegal, yakni Didy Chandra (DC) dan Fuad Arisetyadi (FA).
Dari hasil BAP terhadap Didy Candra yang menjadi tersangka jual beli senjata api dan amunisi dan ditangkap pada 21 Oktober 2020 di Nabire, diketahui Peniel Kogoya telah beberapa kali transaksi.
Pertama, dia membeli senjata jenis M4 melalui Didy Candra, diteruskan ke Fuad dan selanjutnya ke Jabir, pada bulan Juni 2019. Harga senjata api itu Rp300 juta.
Transaksi kedua, membeli senjata jenis M16 melalui Didy Candra yang diteruskan ke Fuad dan lanjut ke Jabir, pada bulan Desember 2019 dengan harga Rp300 juta.
Ketiga, memesan Senjata melalui Didy Candra, diteruskan ke Fuad dan lanjut ke Jabir, seharga Rp550 juta pada awal tahun 2020.
Pada tahun 2017, Peniel Kogoya menerima dua pucuk senjata api jenis M4 dan pistol yang dibeli dari Jabir. Selanjutnya diantar oleh Didy Candra di dekat Gereja Advent Kalibobo, Kabupaten Nabire.
Pada tahun 2018, Peniel Kogoya menerima senjata api jenis M16 dari Didy Candra dan diantar di dekat Gereja Advent Kalibobo, Kabupaten Nabire.
Sementara Peniel Kogoya yang telah diamankan mengakui telah membeli empat pucuk senjata. Senjata itu telah diberikan kepada KKB Nduga yang ada di Intan Jaya. Saat ini, Satgas Nemangkawi masih menginterogasi Peniel untuk mendalami kasus itu lebih lanjut. []