Sri Mulyani Akui Ekonomi Islam Cocok Jadi Solusi Keluar dari Middle Income Trap
BACANEWS.ID - Asas-asas ekonomi Islam akhirnya diakui Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa menjadi solusi utama Indonesia lepas landas dari jebakan middle income trap atau jebakan negara berpendapatan menengah.
Pengakuan itu disampaikan Sri Mulyani dalam webinar IAIE pada Selasa (6/4). Dia mengurai, asas-asas ekonomi Islam yang meliputi keadilan, kejujuran, transparansi, tata kelola yang baik hingga pengelolaan sumber daya manusia (SDM) jika dikerjakan dengan baik, maka ekonomi Indonesia menggeliat.
Sebab jebakan middle income trap biasanya terjadi karena tata kelola yang buruk, tidak jujur, korupsi, tidak terorganisasi, dan tidak rapi.
“Jadi cocok itu jadi salah satu solusinya, nilai-nilai kita untuk bisa mengatasi isu middle income trap," ujar menteri berpredikat terbaik dunia itu.
Sri Mulyani juga menyinggung mengenai prinsip pemerataan yang ada dalam tata kelola SDM ekonomi syariah. Di mana ada subsidi silang dari orang yang memiliki dana lebih untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
Mantan direktur pelaksana bank Dunia itu menekankan bahwa di Alquran banyak memberi petunjuk agar perhatian pada orang miskin dan anak yatim.
“Ini penting banget, tidak boleh ada masyarakat yang tertinggal. Ini cocok dengan middle income trap yang kita menyusun ikhtiar tadi," ujarnya.
Atas uraian tersebut, Sri Mulyani ingin pada ahli ekonomi Islam membuat kajian besar untuk mengintegrasikan potensi ekonomi Islam dengan ekonomi riil.
"Saya harap ikhtiar semacam ini menjadi suatu menu pembahasan di antara kita sehingga Indonesia akan makin kaya dengan pemikiran-pemikiran membuat relevan,” tutupnya. []
Pengakuan itu disampaikan Sri Mulyani dalam webinar IAIE pada Selasa (6/4). Dia mengurai, asas-asas ekonomi Islam yang meliputi keadilan, kejujuran, transparansi, tata kelola yang baik hingga pengelolaan sumber daya manusia (SDM) jika dikerjakan dengan baik, maka ekonomi Indonesia menggeliat.
Sebab jebakan middle income trap biasanya terjadi karena tata kelola yang buruk, tidak jujur, korupsi, tidak terorganisasi, dan tidak rapi.
“Jadi cocok itu jadi salah satu solusinya, nilai-nilai kita untuk bisa mengatasi isu middle income trap," ujar menteri berpredikat terbaik dunia itu.
Sri Mulyani juga menyinggung mengenai prinsip pemerataan yang ada dalam tata kelola SDM ekonomi syariah. Di mana ada subsidi silang dari orang yang memiliki dana lebih untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
Mantan direktur pelaksana bank Dunia itu menekankan bahwa di Alquran banyak memberi petunjuk agar perhatian pada orang miskin dan anak yatim.
“Ini penting banget, tidak boleh ada masyarakat yang tertinggal. Ini cocok dengan middle income trap yang kita menyusun ikhtiar tadi," ujarnya.
Atas uraian tersebut, Sri Mulyani ingin pada ahli ekonomi Islam membuat kajian besar untuk mengintegrasikan potensi ekonomi Islam dengan ekonomi riil.
"Saya harap ikhtiar semacam ini menjadi suatu menu pembahasan di antara kita sehingga Indonesia akan makin kaya dengan pemikiran-pemikiran membuat relevan,” tutupnya. []