Survei Kinerja Wapres Rendah, Jubir Maruf Amin: Wajar, Namanya Ban Serep
BACANEWS.ID - Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan kepuasan publik terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin jauh di bawah Presiden Joko Widodo. Juru bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, mengatakan hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar.
"Saya kira kalau surveinya justru wapres yang di atas Pak Jokowi, malah bingung kita. Jadi kalau Wapres di bawah Presiden itu ya biasa. Namanya ban serep itu dimana-mana ya kadang-kadang dipakai, kadang-kadang tidak dipakai. Namanya ban serep kan," ujar Masduki dalam konferensi pers secara daring, Senin (12/4/2021).
"Apabila wapres posisi itu (di bawah Jokowi), saya kira wajar," kata Masduki.
Masduki juga meminta publik tidak menganggap serius dengan survei-survei yang beredar. Ma'ruf Amin, kata Masduki, selalu menunjukkan kinerja yang maksimal dalam membantu Jokowi.
"Yang penting itu adalah bahwa wapres mulai dari yang pertama sampai saat ini selalu menunjukkan secara maksimal bahwa beliau membantu secara serius terhadap kinerja presiden," tutur Masduki.
Masduki menyebut Ma'ruf Amin selalu berbagi tugas dengan Jokowi. Saat Jokowi pergi ke Kalimantan Tengah untuk meresmikan bandara, Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Barat. Warga, kata Masduki, mengapresiasi kinerja Ma'ruf Amin.
"Terakhir kemarin wapres ke Sumbar. Meresmikan pasar rakyat juga resmikan penghijauan pantai. Bahkan pantainya diusulkan oleh bupati/walkotnya diusulkan supaya nama pantainya Pantai Ma'ruf Amin. Karena sepanjang sejarah Indonesia, belum pernah ada Presiden dan Wapres datang ke daerah itu ke Pariaman itu," jelas Masduki.
"Saya kira kami, jubir, tidak ada masalah dengan survei yang seperti itu dan Pak Wapres konsen kerja, tetap nyaman, alhamdulillah makin sehat, makin langsing," lanjutnya.
Sebelumnya, dalam survei IPO, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi terbilang tinggi, namun tingkat kepuasan publik terhadap Ma'ruf Amin tergolong rendah.
"Jadi ini saya kira menjadi pesan bahwa kerja kolektif antara Presiden dan Wapres betul-betul tidak terlihat di masyarakat. Artinya, sekarang orang hanya melihat Presiden Joko Widodo bekerja tidak melibatkan Wapres. Begitu juga Wapres, mungkin bekerja tidak berani untuk menunjukkan ke publik sehingga tidak diketahui," tutur kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, Sabtu (10/4).
Berikut ini hasilnya:
Kepuasan publik terhadap Jokowi
- Sangat puas: 56% sangat puas
Terdiri dari: bidang sosial (58% puas), bidang ekonomi (55% puas), bidang politik-hukum (43% puas)
- Tidak puas: 37%
Kepuasan publik terhadap Ma'ruf Amin
- Puas: 36%
Terdiri dari: bidang sosial (40%), bidang ekonomi (29%, bidang politik-hukum (38%)
- Tidak puas: 51%
"Saya kira kalau surveinya justru wapres yang di atas Pak Jokowi, malah bingung kita. Jadi kalau Wapres di bawah Presiden itu ya biasa. Namanya ban serep itu dimana-mana ya kadang-kadang dipakai, kadang-kadang tidak dipakai. Namanya ban serep kan," ujar Masduki dalam konferensi pers secara daring, Senin (12/4/2021).
"Apabila wapres posisi itu (di bawah Jokowi), saya kira wajar," kata Masduki.
Masduki juga meminta publik tidak menganggap serius dengan survei-survei yang beredar. Ma'ruf Amin, kata Masduki, selalu menunjukkan kinerja yang maksimal dalam membantu Jokowi.
"Yang penting itu adalah bahwa wapres mulai dari yang pertama sampai saat ini selalu menunjukkan secara maksimal bahwa beliau membantu secara serius terhadap kinerja presiden," tutur Masduki.
Masduki menyebut Ma'ruf Amin selalu berbagi tugas dengan Jokowi. Saat Jokowi pergi ke Kalimantan Tengah untuk meresmikan bandara, Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Barat. Warga, kata Masduki, mengapresiasi kinerja Ma'ruf Amin.
"Terakhir kemarin wapres ke Sumbar. Meresmikan pasar rakyat juga resmikan penghijauan pantai. Bahkan pantainya diusulkan oleh bupati/walkotnya diusulkan supaya nama pantainya Pantai Ma'ruf Amin. Karena sepanjang sejarah Indonesia, belum pernah ada Presiden dan Wapres datang ke daerah itu ke Pariaman itu," jelas Masduki.
"Saya kira kami, jubir, tidak ada masalah dengan survei yang seperti itu dan Pak Wapres konsen kerja, tetap nyaman, alhamdulillah makin sehat, makin langsing," lanjutnya.
Sebelumnya, dalam survei IPO, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi terbilang tinggi, namun tingkat kepuasan publik terhadap Ma'ruf Amin tergolong rendah.
"Jadi ini saya kira menjadi pesan bahwa kerja kolektif antara Presiden dan Wapres betul-betul tidak terlihat di masyarakat. Artinya, sekarang orang hanya melihat Presiden Joko Widodo bekerja tidak melibatkan Wapres. Begitu juga Wapres, mungkin bekerja tidak berani untuk menunjukkan ke publik sehingga tidak diketahui," tutur kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, Sabtu (10/4).
Berikut ini hasilnya:
Kepuasan publik terhadap Jokowi
- Sangat puas: 56% sangat puas
Terdiri dari: bidang sosial (58% puas), bidang ekonomi (55% puas), bidang politik-hukum (43% puas)
- Tidak puas: 37%
Kepuasan publik terhadap Ma'ruf Amin
- Puas: 36%
Terdiri dari: bidang sosial (40%), bidang ekonomi (29%, bidang politik-hukum (38%)
- Tidak puas: 51%