Dukung Megawati Jadi Dewan Pengarah BRIN, Hasto: Babak Baru Kemajuan Indonesia
BACANEWS.ID - Langkah Presiden Joko Widodo menempatkan Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai infrastruktur kemajuan bangsa, dinilai tepat dan sejalan dengan konsep para pendiri bangsa.
Bagi PDI Perjuangan, para pendiri bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta merupakan sosok pemimpin negarawan dan sekaligus pembelajar yang baik. Semua menempatkan konsep kemajuan Indonesia melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (3/5).
"Para pendiri bangsa kental dengan tradisi sebagai pembelajar yang baik yang kedepankan riset dan Inovasi,” kata Hasto
Hasto menjelaskan, perhatian Bung Karno yang menempatkan sains dan teknologi untuk kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia, serta sumbangsih Indonesia bagi dunia, tampak dari keseriusan Bung Karno yang menempatkan lebih dari 600 doktor peneliti pada saat merancang Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana.
“Ilmu pengetahuan dan teknologi oleh Bung Karno selalu ditempatkan dalam konteks kemajuan dan kejayaan Indonesia Raya,” jelas Hasto.
Sejalan dengan itu, konsep Bung Karno yang menempatkan pentingnya riset dan inovasi juga dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri.
"Ibu Megawati merupakan ketua umum parpol yang paling konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset, dan inovasi, dan terus memperjuangkan peningkatan anggaran penelitian 5 persen dari PDB," beber Hasto.
Hasto menambahkan, Megawati juga merupakan penggagas awal dari BRIN, dengan mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia Berdikari, dengan memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna, dan teknologi.
Dengan menempatkan BRIN, maka ketentuan peraturan-perundang-undangan yang menempatkan Ketua Dewan Pengarah BPIP ex officio sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, merupakan keputusan tepat.
"Riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari, dan bangga dengan jati diri kebudayaannya. BRIN adalah babak baru bagi kemajuan Indonesia Raya," tandasnya. []
Bagi PDI Perjuangan, para pendiri bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta merupakan sosok pemimpin negarawan dan sekaligus pembelajar yang baik. Semua menempatkan konsep kemajuan Indonesia melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (3/5).
"Para pendiri bangsa kental dengan tradisi sebagai pembelajar yang baik yang kedepankan riset dan Inovasi,” kata Hasto
Hasto menjelaskan, perhatian Bung Karno yang menempatkan sains dan teknologi untuk kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia, serta sumbangsih Indonesia bagi dunia, tampak dari keseriusan Bung Karno yang menempatkan lebih dari 600 doktor peneliti pada saat merancang Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana.
“Ilmu pengetahuan dan teknologi oleh Bung Karno selalu ditempatkan dalam konteks kemajuan dan kejayaan Indonesia Raya,” jelas Hasto.
Sejalan dengan itu, konsep Bung Karno yang menempatkan pentingnya riset dan inovasi juga dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri.
"Ibu Megawati merupakan ketua umum parpol yang paling konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset, dan inovasi, dan terus memperjuangkan peningkatan anggaran penelitian 5 persen dari PDB," beber Hasto.
Hasto menambahkan, Megawati juga merupakan penggagas awal dari BRIN, dengan mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia Berdikari, dengan memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna, dan teknologi.
Dengan menempatkan BRIN, maka ketentuan peraturan-perundang-undangan yang menempatkan Ketua Dewan Pengarah BPIP ex officio sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, merupakan keputusan tepat.
"Riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari, dan bangga dengan jati diri kebudayaannya. BRIN adalah babak baru bagi kemajuan Indonesia Raya," tandasnya. []