MUI Desak Dunia Islam Putuskan Hubungan Diplomasi Dan Boikot Produk Israel
BACANEWS.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak negara-negara Islam di seluruh dunia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
Hal itu berkenaan dengan sikap Israel terhadap Palestina yang hingga kini masih terus melakukan penyerangan.
"Kita mendesak dunia Islam untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Serta memboikot semua bentuk transaksi dan perdagangan dengan negara penjajah dan teroris tersebut," tegas Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Anwar Abbas, Jumat (14/5).
Menurut Anwar Abbas, kekejaman Israel harus dilawan dan dihentikan dengan berbagai cara.
Sebab, tindakan tentara Israel memperlakukan anak-anak, ibu-ibu dan orang tua di kota Yerussalem, Palestina sangat tidak manusiawi dan tidak bisa ditolerir.
"Umat Islam dan warga dunia harus memberikan perlawanan dengan berbagai cara agar hal-hal yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan yang dilakukan oleh Israel tersebut dapat dihapus dan dihentikan," cetusnya.
"Agar pemerintah Israel sadar bahwa dalam kehidupan bersama dia harus bisa menghormati hak-hak orang lain terutama hak dari rakyat dan bangsa Palestina," demikian Anwar Abbas.[rmol]
Hal itu berkenaan dengan sikap Israel terhadap Palestina yang hingga kini masih terus melakukan penyerangan.
"Kita mendesak dunia Islam untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Serta memboikot semua bentuk transaksi dan perdagangan dengan negara penjajah dan teroris tersebut," tegas Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Anwar Abbas, Jumat (14/5).
Menurut Anwar Abbas, kekejaman Israel harus dilawan dan dihentikan dengan berbagai cara.
Sebab, tindakan tentara Israel memperlakukan anak-anak, ibu-ibu dan orang tua di kota Yerussalem, Palestina sangat tidak manusiawi dan tidak bisa ditolerir.
"Umat Islam dan warga dunia harus memberikan perlawanan dengan berbagai cara agar hal-hal yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan yang dilakukan oleh Israel tersebut dapat dihapus dan dihentikan," cetusnya.
"Agar pemerintah Israel sadar bahwa dalam kehidupan bersama dia harus bisa menghormati hak-hak orang lain terutama hak dari rakyat dan bangsa Palestina," demikian Anwar Abbas.[rmol]