Pendeta Ini Serukan Umat Kristen Lindungi Masjid Al-Aqsa dari Kekejaman Israel
BACANEWS.ID - Seorang pendeta Katolik Palestina menyerukan umat Kristen bergabung dengan jemaah muslim dan melindungi Masjid Al-Aqsa.
“Siapa pun yang tidak bersama kaumnya di masa perang maka tidak layak bersama mereka di masa damai,” kata Pastor Manuel Musallam dalam unggahan di Facebook pada Minggu malam, seperti dilansir laman Al Araby, Selasa (11/5).
“Inilah hari ketika umat Kristen akan mengatakan kepada muslim bahwa kita semua punya takdir dan peradaban yang sama, bahwa kita adalah satu kaum di tanah suci ini,” kata pastor berusia 82 tahun itu.
Pernyataan Musallam ini menyusul aparat Israel yang kembali mengepung kompleks Masjid Al-Aqsa dan menyerang para jemaah yang sedang melaksanakan ibadah Ramadan.
Polisi Israel memakai tembakan gas air mata, granat kejut, dan peluru karet untuk membubarkan jemaah di masjid suci ketiga umat Islam itu.
Musallam yang juga adalah anggota dari Komite Penjaga Tempat Suci Islam dan Kristen mengecam otoritas Israel yang mengusir warga Palestina dari rumah mereka di kawasan Sheikh Jarrah, Yerusalem timur.
Musallam selama ini dikenal sebagai aktivis umat antaragama yang menentang penindasan terhadap orang Palestina dan tempat suci keagamaan di Yerusalem.
“Kami tidak akan biarkan rumah orang-orang muslim direbut di Sheikh Jarrah, Silwan, dan Wadi Al-Joz dan orang-orang Palestina diusir,” kata pastor itu lagi.
“Berdirilah wahai para tokoh Kristen bersama kaum kalian–mereka yang ditindas, mereka yang takut dan miskin–demi gereja kaum yang tertindas, takut, dan miskin,” kata Musallam.
“Siapa pun yang tidak bersama kaumnya di masa perang maka tidak layak bersama mereka di masa damai,” kata Pastor Manuel Musallam dalam unggahan di Facebook pada Minggu malam, seperti dilansir laman Al Araby, Selasa (11/5).
“Inilah hari ketika umat Kristen akan mengatakan kepada muslim bahwa kita semua punya takdir dan peradaban yang sama, bahwa kita adalah satu kaum di tanah suci ini,” kata pastor berusia 82 tahun itu.
Pernyataan Musallam ini menyusul aparat Israel yang kembali mengepung kompleks Masjid Al-Aqsa dan menyerang para jemaah yang sedang melaksanakan ibadah Ramadan.
Polisi Israel memakai tembakan gas air mata, granat kejut, dan peluru karet untuk membubarkan jemaah di masjid suci ketiga umat Islam itu.
Musallam yang juga adalah anggota dari Komite Penjaga Tempat Suci Islam dan Kristen mengecam otoritas Israel yang mengusir warga Palestina dari rumah mereka di kawasan Sheikh Jarrah, Yerusalem timur.
Musallam selama ini dikenal sebagai aktivis umat antaragama yang menentang penindasan terhadap orang Palestina dan tempat suci keagamaan di Yerusalem.
“Kami tidak akan biarkan rumah orang-orang muslim direbut di Sheikh Jarrah, Silwan, dan Wadi Al-Joz dan orang-orang Palestina diusir,” kata pastor itu lagi.
“Berdirilah wahai para tokoh Kristen bersama kaum kalian–mereka yang ditindas, mereka yang takut dan miskin–demi gereja kaum yang tertindas, takut, dan miskin,” kata Musallam.