Ade Armando Diserang Alumni Gegara Sindir BEM UI 'Masuk UI Nyogok Ya?'
BACANEWS.ID - Kritik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo melalui meme "Jokowi: the king of lip service" sukses menyedot perhatian publik.
Tak hanya membawa angin segar atas keringnya sikap kritis mahasiswa kepada penguasa, kritikan BEM UI tersebut juga memantik amarah para pendukung Presiden Joko Widodo.
Yang cukup menonjol adalah komentar Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) yang juga pendukung Jokowi, Ade Armando. Namun bukan Ade Armando kalau tidak kontroversial.
Dalam unggahan di Twitternya, Ade Armando menuding para pengkritik Jokowi masuk UI dengan cara nyogok.
“Ini karya BEM UI. Saya sih menghargai kebebasan berekspresi. Tapi kalau jadi lembaga yang mewakili mahasiswa UI, ya jangan kelihatan terlalu pandirlah. Dulu masuk UI, nyogok ya?” tulis @adearmando1, Minggu (27/6).
Sontak, tudingan Ade Armando tersebut pun memantik respons lain dari para alumni 'Yellow Jacket' ini. Melalui surat terbuka yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, sejumlah alumni keberatan dengan tudingan masuk UI bisa nyogok seperti yang dikatakan Ade Armando.
"Pernyataan ini menghina dan mencemarkan nama baik Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan terhormat negeri ini yang selalu menjujung tinggi nilai-nilai Veritas, Probitas, dan Justisia," demikian surat terbuka alumni UI.
Masih dalam surat tersebut, mereka meminta Ikatan Alumni (Iluni) UI sebagai satu-satunya organisasi resmi alumni UI mengambil sikap tegas dan memberikan sanksi organisasi terhadap saudara Ade Armando sebagaimana diamanatkan dalam AD/ART yang ada.
"Pernyataannya mencemarkan nama baik Universitas Indonesia, almamater kami semua," tutup para alumni.
Beberapa nama turut dicantumkan dalam surat terbuka para alumni UI tersebut. Di antaranya Fajar Adi Nugroho (FH UI 2016), Rozy Brilian Sodik (FH UI 2017), Manik Marganamahendra (FKM UI 2015).
Kemudian Tomy Suryatama (FT UI 1989), Ramadhani Akrom (FISIP 81), Andy Azisi Amin (FEB UI 87), dan Herzaky Mahendra Putra (FISIP UI 1997). (*)
Tak hanya membawa angin segar atas keringnya sikap kritis mahasiswa kepada penguasa, kritikan BEM UI tersebut juga memantik amarah para pendukung Presiden Joko Widodo.
Yang cukup menonjol adalah komentar Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) yang juga pendukung Jokowi, Ade Armando. Namun bukan Ade Armando kalau tidak kontroversial.
Dalam unggahan di Twitternya, Ade Armando menuding para pengkritik Jokowi masuk UI dengan cara nyogok.
“Ini karya BEM UI. Saya sih menghargai kebebasan berekspresi. Tapi kalau jadi lembaga yang mewakili mahasiswa UI, ya jangan kelihatan terlalu pandirlah. Dulu masuk UI, nyogok ya?” tulis @adearmando1, Minggu (27/6).
Sontak, tudingan Ade Armando tersebut pun memantik respons lain dari para alumni 'Yellow Jacket' ini. Melalui surat terbuka yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, sejumlah alumni keberatan dengan tudingan masuk UI bisa nyogok seperti yang dikatakan Ade Armando.
"Pernyataan ini menghina dan mencemarkan nama baik Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan terhormat negeri ini yang selalu menjujung tinggi nilai-nilai Veritas, Probitas, dan Justisia," demikian surat terbuka alumni UI.
Masih dalam surat tersebut, mereka meminta Ikatan Alumni (Iluni) UI sebagai satu-satunya organisasi resmi alumni UI mengambil sikap tegas dan memberikan sanksi organisasi terhadap saudara Ade Armando sebagaimana diamanatkan dalam AD/ART yang ada.
"Pernyataannya mencemarkan nama baik Universitas Indonesia, almamater kami semua," tutup para alumni.
Beberapa nama turut dicantumkan dalam surat terbuka para alumni UI tersebut. Di antaranya Fajar Adi Nugroho (FH UI 2016), Rozy Brilian Sodik (FH UI 2017), Manik Marganamahendra (FKM UI 2015).
Kemudian Tomy Suryatama (FT UI 1989), Ramadhani Akrom (FISIP 81), Andy Azisi Amin (FEB UI 87), dan Herzaky Mahendra Putra (FISIP UI 1997). (*)