HEBOH! Petinggi NU DKI Jakarta: Siapapun Bisa Jadi Pengurus NU Kecuali PKS!
BACANEWS.ID - JAKARTA - Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Taufik Damas mengabarkan bahwa kini SK kepengurusan NU DKI Jakarta baru saja keluar.
Namun, ada hal yang menimbulkan kehebohan dan kontroversi dalam pernyataan Taufik Damas yang disampaikan melalui Twitter pribadinya @TaufikDamas Sabtu, 19 Juni 2021 itu.
Taufik menjelaskan ihwal bagaimana seseorang dapat menjadi atau ambil bagian dalam kepengurusan NU.
"SK pengurus NU Jakarta baru saja dikeluarkan. Ada beberapa orang japri saya, kenapa si 'A' bisa jadi pengurus NU?" kata Taufik.
Ia menjelaskan bahwa NU merupakan wadah bagi semua orang dan golongan bahkan dari partai politik sekalipun.
"Saya jelaskan bahwa NU adalah melting pot. Siapapun bisa jadi pengurus NU, dari partai apapun ada di dalam NU," papar dia.
Namun, dibalik keterbukaan NU untuk memberikan ruang bagi siapa saja, ia justru memberi pengecualian bagi salah satu partai politik di Indonesia yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kecuali PKS," katanya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan alasan PKS tidak dapat menjadi bagian NU.
"Gak boleh, karena beda ideologi," tegasnya.
Lebih lanjut, Taufik Damas memberi contoh apa yang terjadi di Mesir.
"Kalau ingin tahu bedanya NU dan PKS, lihat Mesir. NU itu sama dengan sikap Al-Azhar. Baca aja apa yang terjadi di Mesir pasca Husni Mubarak...," ujarnya.
Pernyataan Taufik Damas ini tentu menimbulkan kehebohan pro dan kontra.
Ada juga netizen yang membantah pernyataan Taufik Damas dengan mengatakan dirinya NU tapi juga PKS.
"Gara2 tuit saya soal NU dan PKS, eh ada yang teriak: "Saya NU dan saya kader PKS.". Respon saya sederhana: berarti anda gak kenal NU dan gak kenal PKS....," jawab Taufik Damas.
Sekedar informasi, kepengurusan PWNU DKI Jakarta resmi berganti sejak sejak April 2021 dengan terpilihnya KH Samsul Ma’arif sebagai Ketua PWNU DKI Jakarta.
Hingga saat ini belum ada respons resmi dari PKS terkait pernyataan Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Taufik Damas ini.
Namun, ada hal yang menimbulkan kehebohan dan kontroversi dalam pernyataan Taufik Damas yang disampaikan melalui Twitter pribadinya @TaufikDamas Sabtu, 19 Juni 2021 itu.
Taufik menjelaskan ihwal bagaimana seseorang dapat menjadi atau ambil bagian dalam kepengurusan NU.
"SK pengurus NU Jakarta baru saja dikeluarkan. Ada beberapa orang japri saya, kenapa si 'A' bisa jadi pengurus NU?" kata Taufik.
Ia menjelaskan bahwa NU merupakan wadah bagi semua orang dan golongan bahkan dari partai politik sekalipun.
"Saya jelaskan bahwa NU adalah melting pot. Siapapun bisa jadi pengurus NU, dari partai apapun ada di dalam NU," papar dia.
Namun, dibalik keterbukaan NU untuk memberikan ruang bagi siapa saja, ia justru memberi pengecualian bagi salah satu partai politik di Indonesia yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kecuali PKS," katanya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan alasan PKS tidak dapat menjadi bagian NU.
"Gak boleh, karena beda ideologi," tegasnya.
Lebih lanjut, Taufik Damas memberi contoh apa yang terjadi di Mesir.
"Kalau ingin tahu bedanya NU dan PKS, lihat Mesir. NU itu sama dengan sikap Al-Azhar. Baca aja apa yang terjadi di Mesir pasca Husni Mubarak...," ujarnya.
Pernyataan Taufik Damas ini tentu menimbulkan kehebohan pro dan kontra.
Ada juga netizen yang membantah pernyataan Taufik Damas dengan mengatakan dirinya NU tapi juga PKS.
"Gara2 tuit saya soal NU dan PKS, eh ada yang teriak: "Saya NU dan saya kader PKS.". Respon saya sederhana: berarti anda gak kenal NU dan gak kenal PKS....," jawab Taufik Damas.
Sekedar informasi, kepengurusan PWNU DKI Jakarta resmi berganti sejak sejak April 2021 dengan terpilihnya KH Samsul Ma’arif sebagai Ketua PWNU DKI Jakarta.
Hingga saat ini belum ada respons resmi dari PKS terkait pernyataan Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Taufik Damas ini.
SK pengurus NU Jakarta baru saja dikeluarkan. Ada bbrp orang japri saya mempertanyakan, kenapa si A bisa jadi pengurus NU? Saya jelaskan bahwa NU adalah melting pot. Siapa pun bisa jadi pengurus NU; dari partai apapun ada di dalam NU, kecuali PKS. Gak boleh, krn beda ideologi...
— Taufik Damas (@TaufikDamas) June 19, 2021
Kalau ingin tahu bedanya NU dan PKS, lihat Mesir. NU itu sama dengan sikap Al-Azhar. Baca aja apa yang terjadi di Mesir pasca Husni Mubarak...
— Taufik Damas (@TaufikDamas) June 19, 2021
Ini sama dengan orang yang mempertentangkan antara Islam dan Pancasila. Berarti dia tidak paham Islam dan tidak paham Pancasila...
— Taufik Damas (@TaufikDamas) June 19, 2021