Kembali Sindir Jokowi, Rizal Ramli: Ganti Presiden Baru Covid Anjlok
BACANEWS.ID - Ekonom senior, Rizal Ramli menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait angka positif Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia yang kian hari semakin melonjak naik.
Rizal Ramli lewat cuitannya di Twitter, Selasa 22 Juni 2021, awalnya membandingkan Jokowi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terkait penanganan Covid-19.
Menurutnya, untuk mengatasi pandemi tersebut kualitas pemimpin negara yang bersangkutan sangat menentukan.
Ia pun mencontohkan kala AS dipimpin Donald Trump angka covid di negeri Paman Sam itu tak terkendali.
Namun, kata Rizal, saat Donald Trump diganti oleh Joe Biden, Pemerintahan AS fokus dan tegas terhadap penanganan Covid-19 di negara tersebut.
Alhasil, lewat langkah Joe Biden yang melakukan vaksinasi secara massif untuk warga AS covid di negara adidaya itu menurun drastis.
“Untuk atasi Covid, kwalitas pemimpin sangat menentukan. Pres Trump ngasal, tidak all out soal covid, covid tak terkendali. Pres Biden fokus, tegas terhadap covid – vaksinasi masif, covid turun,” cuit Rizal Ramli.
Oleh karena itu, Rizal pun menilai jika presiden RI saat ini yakni Jokowi diganti maka dirinya meyakini Covid-19 akan anjlok.
“Ganti Presiden, baru covid anjlok. RI, respons ngasal & tidak fokus. Apa perlu ganti Pres?,” ujar Rizal Ramli.
Sebelumnya, Rizal Ramli juga telah meminta kepada Presiden Jokowi agar mundur jabatannya. Hal itu disampaikan Rizal lewat sebuah video pidatonya yang beberapa waktu lalu viral di media sosial.
Dalam video itu, tampak Rizal Ramli membahas soal berbagai permasalahan bangsa Indonesia di forum aktivis Pro Demokrasi (Prodem).
Menurutnya, salah satu masalah tersebut yakni soal korupsi dan indikator demokrasi yang menurun di era Presiden Jokowi berkuasa.
Maka dari itu, Rizal Ramli dengan tegas meminta Jokowi agar mundur secara baik-baik.
“Jokowi punya pilihan untuk memundurkan diri secara baik-baik,” ucapnya dalam tayangan video itu.
Rizal Ramli juga meminta kepada Jokowi untuk menyerahkan kursi presiden kepada pemimpin yang lebih berintegritas dan berkompeten mengeluarkan bangsa Indonesia dari krisis.
“Serahkan kepada pemimpin yang tangguh, yang memiliki integritas, kompetensi untuk mengeluarkan Indonesia dari krisis secara lebih cepat dan cermat,” ujarnya. (*)
Rizal Ramli lewat cuitannya di Twitter, Selasa 22 Juni 2021, awalnya membandingkan Jokowi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terkait penanganan Covid-19.
Menurutnya, untuk mengatasi pandemi tersebut kualitas pemimpin negara yang bersangkutan sangat menentukan.
Ia pun mencontohkan kala AS dipimpin Donald Trump angka covid di negeri Paman Sam itu tak terkendali.
Namun, kata Rizal, saat Donald Trump diganti oleh Joe Biden, Pemerintahan AS fokus dan tegas terhadap penanganan Covid-19 di negara tersebut.
Alhasil, lewat langkah Joe Biden yang melakukan vaksinasi secara massif untuk warga AS covid di negara adidaya itu menurun drastis.
“Untuk atasi Covid, kwalitas pemimpin sangat menentukan. Pres Trump ngasal, tidak all out soal covid, covid tak terkendali. Pres Biden fokus, tegas terhadap covid – vaksinasi masif, covid turun,” cuit Rizal Ramli.
Oleh karena itu, Rizal pun menilai jika presiden RI saat ini yakni Jokowi diganti maka dirinya meyakini Covid-19 akan anjlok.
“Ganti Presiden, baru covid anjlok. RI, respons ngasal & tidak fokus. Apa perlu ganti Pres?,” ujar Rizal Ramli.
Sebelumnya, Rizal Ramli juga telah meminta kepada Presiden Jokowi agar mundur jabatannya. Hal itu disampaikan Rizal lewat sebuah video pidatonya yang beberapa waktu lalu viral di media sosial.
Dalam video itu, tampak Rizal Ramli membahas soal berbagai permasalahan bangsa Indonesia di forum aktivis Pro Demokrasi (Prodem).
Menurutnya, salah satu masalah tersebut yakni soal korupsi dan indikator demokrasi yang menurun di era Presiden Jokowi berkuasa.
Maka dari itu, Rizal Ramli dengan tegas meminta Jokowi agar mundur secara baik-baik.
“Jokowi punya pilihan untuk memundurkan diri secara baik-baik,” ucapnya dalam tayangan video itu.
Rizal Ramli juga meminta kepada Jokowi untuk menyerahkan kursi presiden kepada pemimpin yang lebih berintegritas dan berkompeten mengeluarkan bangsa Indonesia dari krisis.
“Serahkan kepada pemimpin yang tangguh, yang memiliki integritas, kompetensi untuk mengeluarkan Indonesia dari krisis secara lebih cepat dan cermat,” ujarnya. (*)