Panas! Ratusan Pendukung HR5 Minta Bima Arya Dilengserkan
BACANEWS.ID - Ratusan massa pendukung Habib Rizieq Shihab kembali menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Kota Bogor, Jumat (18/6/2021).
Massa aksi diminta oleh petugas untuk membubarkan diri karena menimbulkan kerumunan di tengah kondisi meningkatnya kasus Covid-19 Kota Bogor. Namun mereka tetap bertahan di depan Gedung DPRD Kota Bogor.
Pantauan MNC Portal, ratusan massa aksi yang menamai 'Aliansi Umat Islam Bogor Raya' itu mulai memadati depan Gedung DPRD Kota Bogor sekira pukul 13.00 WIB. Dengan membawa berbagai spanduk, mereka terus melantunkan solawat.
Tak lama, petugas gabungan Polri, TNI dan Satpol PP meminta kepada massa aksi untuk meninggalkan lokasi karena menimbulkan kerumunan. Sempat terjadi adu mulut antara petugas dengan massa.
"Kita sama-sama Muslim, kita bersaudara tolong bubar. Kita sedang prihatin Kota Bogor ini," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, kepada massa aksi dengan pengeras suara.
Perlahan, massa aksi bergerak mundur menuju depan Masjid Al-Munawar yang berjarak sekitar 50 meter dari Gedung DPRD Kota Bogor. Dengan dikawal petugas, mereka terus melantunkan solawat.
Di sini, kembali sempat terjadi adu mulut karena massa masih berkerumun. Melihat hal itu, petugas mengerahkan mobil Dinas Kesehatan Kota Bogor mendekat ke kerumunan untuk melakukan swab antigen terhadap massa secara acak.
"Ambulan maju ke depan!. Kita akan mengambil salah satu (massa) untuk tes swab," tegas Susatyo.
Ketika mobil ambulans bergerak mendekat, massa menghindari petugas. Beberapa orang di lokasi sempat ditunjuk petugas untuk mengikuti tes swab tetapi tidak ada yang berkenan dan mengindar.
Akhirnya, perwakilan massa meminta kepada petugas untuk membacakan surat pernyataan terkait aksi mereka siang ini. Petugas memberikan kesempatan tersebut tetapi hanya beberapa orang perwakilan dan dilakukan di dalam Gedung DPRD Kota Bogor.
Kemudian, terlihat beberapa perwakilan masuk ke dalam Gedung DPRD Kota Bogor untuk membacakan surat pernyataan. Pembacaan itu dilakukan secara tertutup dan dengan waktu yang singkat.
Sekitar 10 berselang, orang perwakilan keluar dari Gedung DPRD Kota Bogor kembali menuju massa aksi. Setelah itu, Habib Muhammad Al-Attas sebagai salah satu perwakilan membacakan pernyataan yang dibacakan di dalam Gedung DPRD Kota Bogor.
Dimana, salah satu poin dalam pernyataan yakni menyatakan kekecewaan mereka terhadap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang dinilai telah membohongi ulama terkait kasus RS Ummi yang semula akan dicabut. Sehingga, mereka menyatakan Bima Arya harus dilengserkan dari jabatannya.
"Kami Aliansi Umat Islam Bogor Raya menyatakan mosi tidak percaya kepada si Bima dan menuntut si Bima dilengserkan. Dilengserkan oleh DPRD," ucap Habib Muhammad Al-Attas kepada massa aksi, dari atas mobil komando dengan pengeras suara.
Setelah membacakan beberapa poin pernyataan sikap, perlahan massa aksi membubarkan diri dengan tertib. Arus lalu lintas di depan Gedung DPRD Kota Bogor yang sempat dialihkan kembali dibuka.[okezone]
Massa aksi diminta oleh petugas untuk membubarkan diri karena menimbulkan kerumunan di tengah kondisi meningkatnya kasus Covid-19 Kota Bogor. Namun mereka tetap bertahan di depan Gedung DPRD Kota Bogor.
Pantauan MNC Portal, ratusan massa aksi yang menamai 'Aliansi Umat Islam Bogor Raya' itu mulai memadati depan Gedung DPRD Kota Bogor sekira pukul 13.00 WIB. Dengan membawa berbagai spanduk, mereka terus melantunkan solawat.
Tak lama, petugas gabungan Polri, TNI dan Satpol PP meminta kepada massa aksi untuk meninggalkan lokasi karena menimbulkan kerumunan. Sempat terjadi adu mulut antara petugas dengan massa.
"Kita sama-sama Muslim, kita bersaudara tolong bubar. Kita sedang prihatin Kota Bogor ini," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, kepada massa aksi dengan pengeras suara.
Perlahan, massa aksi bergerak mundur menuju depan Masjid Al-Munawar yang berjarak sekitar 50 meter dari Gedung DPRD Kota Bogor. Dengan dikawal petugas, mereka terus melantunkan solawat.
Di sini, kembali sempat terjadi adu mulut karena massa masih berkerumun. Melihat hal itu, petugas mengerahkan mobil Dinas Kesehatan Kota Bogor mendekat ke kerumunan untuk melakukan swab antigen terhadap massa secara acak.
"Ambulan maju ke depan!. Kita akan mengambil salah satu (massa) untuk tes swab," tegas Susatyo.
Ketika mobil ambulans bergerak mendekat, massa menghindari petugas. Beberapa orang di lokasi sempat ditunjuk petugas untuk mengikuti tes swab tetapi tidak ada yang berkenan dan mengindar.
Akhirnya, perwakilan massa meminta kepada petugas untuk membacakan surat pernyataan terkait aksi mereka siang ini. Petugas memberikan kesempatan tersebut tetapi hanya beberapa orang perwakilan dan dilakukan di dalam Gedung DPRD Kota Bogor.
Kemudian, terlihat beberapa perwakilan masuk ke dalam Gedung DPRD Kota Bogor untuk membacakan surat pernyataan. Pembacaan itu dilakukan secara tertutup dan dengan waktu yang singkat.
Sekitar 10 berselang, orang perwakilan keluar dari Gedung DPRD Kota Bogor kembali menuju massa aksi. Setelah itu, Habib Muhammad Al-Attas sebagai salah satu perwakilan membacakan pernyataan yang dibacakan di dalam Gedung DPRD Kota Bogor.
Dimana, salah satu poin dalam pernyataan yakni menyatakan kekecewaan mereka terhadap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang dinilai telah membohongi ulama terkait kasus RS Ummi yang semula akan dicabut. Sehingga, mereka menyatakan Bima Arya harus dilengserkan dari jabatannya.
"Kami Aliansi Umat Islam Bogor Raya menyatakan mosi tidak percaya kepada si Bima dan menuntut si Bima dilengserkan. Dilengserkan oleh DPRD," ucap Habib Muhammad Al-Attas kepada massa aksi, dari atas mobil komando dengan pengeras suara.
Setelah membacakan beberapa poin pernyataan sikap, perlahan massa aksi membubarkan diri dengan tertib. Arus lalu lintas di depan Gedung DPRD Kota Bogor yang sempat dialihkan kembali dibuka.[okezone]