20 TKA Asal China Tiba di Bandara Sultan Hasanuddin saat PPKM Darurat
BACANEWS.ID - Sebanyak 20 tenaga kerja asing (TKA) asal China tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Sabtu (3/7) malam. Kedatangan mereka menuai sorotan di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Pulau Jawa dan Bali.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Selatan (Sulsel), Darmawan Bintang membenarkan kedatangan para pekerja asal China. Mereka akan bekerja di smelter PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng, Sulsel.
"Informasi itu benar dan TKA bersangkutan bekerja di PT Huadi di Kabupaten Bantaeng," ujarnya kepada merdeka.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (4/7).
Petugas Disnakertrans telah dikerahkan untuk melakukan pendataan. "Staf Pengawasan Disnakertrans Sulsel masih mencari informasi terkait pemanfaatan TKA tersebut serta hal-hal lain berkaitan dengan izin-izin mereka," ucapnya.
Terpisah Kepala Divisi Imigrasi wilayah Sulsel, Dodi Karnida mengaku belum mendapatkan laporan terkait kedatangan 20 TKA asal China di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Dia menduga 20 TKA yang tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menggunakan penerbangan domestik.
"Saya belum dapat kabar. Di Bandara Sultan Hasanuddin tidak dibuka Internasional," kata dia.
Dodi meyakini mereka sudah menjalani karantina di Jakarta. TKA tetap bisa masuk ke Indonesia jika sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) untuk ditempatkan bekerja di proyek strategis nasional.
"Di Sulsel ini ada proyek strategi nasional yang di Banteng itu, kalau dia mau bekerja di situ boleh," ucapnya. (*)
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulawesi Selatan (Sulsel), Darmawan Bintang membenarkan kedatangan para pekerja asal China. Mereka akan bekerja di smelter PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng, Sulsel.
"Informasi itu benar dan TKA bersangkutan bekerja di PT Huadi di Kabupaten Bantaeng," ujarnya kepada merdeka.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (4/7).
Petugas Disnakertrans telah dikerahkan untuk melakukan pendataan. "Staf Pengawasan Disnakertrans Sulsel masih mencari informasi terkait pemanfaatan TKA tersebut serta hal-hal lain berkaitan dengan izin-izin mereka," ucapnya.
Terpisah Kepala Divisi Imigrasi wilayah Sulsel, Dodi Karnida mengaku belum mendapatkan laporan terkait kedatangan 20 TKA asal China di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Dia menduga 20 TKA yang tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menggunakan penerbangan domestik.
"Saya belum dapat kabar. Di Bandara Sultan Hasanuddin tidak dibuka Internasional," kata dia.
Dodi meyakini mereka sudah menjalani karantina di Jakarta. TKA tetap bisa masuk ke Indonesia jika sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) untuk ditempatkan bekerja di proyek strategis nasional.
"Di Sulsel ini ada proyek strategi nasional yang di Banteng itu, kalau dia mau bekerja di situ boleh," ucapnya. (*)