Ada Menteri Yang Ingin Mengundurkan Diri, Meninggalkan Jokowi Di Tengah Pandemi
BACANEWS.ID - Di tengah badai pandemi Covid-19, mulai tercium benih-benih ketidakpuasan dan tanda-tanda ke arah pengkhianatan di kalangan menteri Kabinet Joko Widodo.
Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono meminta dengan tegas agar jajaran menteri tetap solid mendukung Jokowi, terutama di saat pemerintah sedang berjibaku menangani dampak dari penyebaran virus mematikan ini.
“Saya berharap jangan ada menteri-menteri di kabinet dan orang orang lingkarang Jokowi melakukan penghiantan terhadap Jokowi saat pemberlakuan PPKM Darurat dalam penanganan dan penanggulangan Covid 19,” ujar Arief Poyuono.
“Semua harus kompak jangan ada yang penghianatan di saat pemerintahan Jokowi sedang masuk dalam keadaan krisis kepercayaan oleh masyarakat dan beban perekonomian yang sangat berat,” sambungnya.
Pandemi Covid-19 memang semakim menjadi. Menurut catatan resmi, hari Rabu kemarin (7/7) jumlah kasus baru dalam satu hari secara nasional lebih dari 34 ribu kasus. Sementara jumlah orang yang meninggal dunia dalam satu hari lebih dari 1.000 orang.
Daya tampung rumah sakit sudah berada di titik kritis. Banyak orang yang terjangkit virus ini dan membutuhkan perawatan di rumah sakit terpaksa bertahan di rumah-rumah. Tidak sedikit tenda darurat didirikan di halaman rumah sakit karena kamar sudah tidak mampu menampung pasien.
“Jangan ada yang coba-coba mengundurkan diri hanya karena saat ini Jokowi sedang berat beratnya memimpin bangsa dan negara di saat hantaman pandemik Covid-19,” masih kata Arief Poyuono.
Dia mengatakan, Covid-19 telah menyedot anggaran negara untuk diarahkan ke program penanggulangan Covid-19. Akibatnya, banyak proyek strategis yang ditunda, yang nilainya ratusan triliunan rupiah. Bagi sebagian menteri dan orang dekat Jokowi, situasi anggaran yang berkurang ini tidak menarik lagi.
“Ada indikasi mulai adanya dugaan benih-benih penghianatan terhadap Jokowi di kabinet Jokowi dan lingkaran Jokowi,” tegas Arief Poyuono.
Pada bagian akhir pesannya dia meminta semua menteri untuk terus kompak. Dia juga yakin, Jokowi telah mencium tanda-tanda ke arah pengkhianatan di kalangan menteri. (RMOL)
Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono meminta dengan tegas agar jajaran menteri tetap solid mendukung Jokowi, terutama di saat pemerintah sedang berjibaku menangani dampak dari penyebaran virus mematikan ini.
“Saya berharap jangan ada menteri-menteri di kabinet dan orang orang lingkarang Jokowi melakukan penghiantan terhadap Jokowi saat pemberlakuan PPKM Darurat dalam penanganan dan penanggulangan Covid 19,” ujar Arief Poyuono.
“Semua harus kompak jangan ada yang penghianatan di saat pemerintahan Jokowi sedang masuk dalam keadaan krisis kepercayaan oleh masyarakat dan beban perekonomian yang sangat berat,” sambungnya.
Pandemi Covid-19 memang semakim menjadi. Menurut catatan resmi, hari Rabu kemarin (7/7) jumlah kasus baru dalam satu hari secara nasional lebih dari 34 ribu kasus. Sementara jumlah orang yang meninggal dunia dalam satu hari lebih dari 1.000 orang.
Daya tampung rumah sakit sudah berada di titik kritis. Banyak orang yang terjangkit virus ini dan membutuhkan perawatan di rumah sakit terpaksa bertahan di rumah-rumah. Tidak sedikit tenda darurat didirikan di halaman rumah sakit karena kamar sudah tidak mampu menampung pasien.
“Jangan ada yang coba-coba mengundurkan diri hanya karena saat ini Jokowi sedang berat beratnya memimpin bangsa dan negara di saat hantaman pandemik Covid-19,” masih kata Arief Poyuono.
Dia mengatakan, Covid-19 telah menyedot anggaran negara untuk diarahkan ke program penanggulangan Covid-19. Akibatnya, banyak proyek strategis yang ditunda, yang nilainya ratusan triliunan rupiah. Bagi sebagian menteri dan orang dekat Jokowi, situasi anggaran yang berkurang ini tidak menarik lagi.
“Ada indikasi mulai adanya dugaan benih-benih penghianatan terhadap Jokowi di kabinet Jokowi dan lingkaran Jokowi,” tegas Arief Poyuono.
Pada bagian akhir pesannya dia meminta semua menteri untuk terus kompak. Dia juga yakin, Jokowi telah mencium tanda-tanda ke arah pengkhianatan di kalangan menteri. (RMOL)