Beri Pengakuan Mengejutkan, Rizal Ramli: Saya Dipecat karena Selalu Lawan Korupsi dan Ganggu Cukong Reklamasi!
BACANEWS.ID - Ekonom senior, Rizal Ramli, baru-baru ini memberikan sebuah pengakuan mengejutkan soal pemecatannya.
Ternyata Rizal geram dengan cuitan-cuitan buzzer di Twitter yang menyebutnya dipecat Presiden Jokowi karena kinerja yang buruk.
Seperti diketahui, sebelumnya Rizal Ramli memang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya.
Nah, emosi dituding demikian, ia pun menyebut para buzzer tidak pandai dalam membaca kinerja seorang pejabat.
Ia lantas menjelaskan bahwa selain kinerja, ada faktor lain yang membuat seorang pejabat diberhentikan atau diganti.
Adapun tiga faktor yang dimaksud, sebagaimana dilansir terkini.id dari Indozone, adalah:
1. Pejabat itu melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
2. Dalam posisi itu, sudah waktunya melakukan reorganisasi.
3. Pejabat tersebut tak ingin dikendalikan atau diatur.
Rizal sendiri mengaku dipecat karena tidak mau dikendalikan dan selalu melawan korupsi
Salah satu yang ia sebutkan adalah karena dirinya mengaku melawan korupsi dan mengganggu cukong reklamasi.
“BuzzeRP2 oon sangat doyan beri label pecatan, Krn tidak cerdas baca kinerja. Pejabat dipecat krn 3 sebab: KKN, reorganisasi, dan ‘tidak bisa dikendalikan’,” ungkap Rizal Ramli.
“RR dipecat krn tidak bisa dikendalikan krn selalu lawan korupsi & kolusi dan ganggu cukong reklamasi. Gitu aja ribet,” tandasnya.
Sebagai informasi, Rizal Ramli menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia pada 12 Agustus 2015 silam di mana dirinya menggantikan Indroyono Soesilo.
Namun, jabatan itu tak sampai satu tahun karena pada 27 Juli 2016, ia digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Ternyata Rizal geram dengan cuitan-cuitan buzzer di Twitter yang menyebutnya dipecat Presiden Jokowi karena kinerja yang buruk.
Seperti diketahui, sebelumnya Rizal Ramli memang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya.
Nah, emosi dituding demikian, ia pun menyebut para buzzer tidak pandai dalam membaca kinerja seorang pejabat.
Ia lantas menjelaskan bahwa selain kinerja, ada faktor lain yang membuat seorang pejabat diberhentikan atau diganti.
Adapun tiga faktor yang dimaksud, sebagaimana dilansir terkini.id dari Indozone, adalah:
1. Pejabat itu melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
2. Dalam posisi itu, sudah waktunya melakukan reorganisasi.
3. Pejabat tersebut tak ingin dikendalikan atau diatur.
Rizal sendiri mengaku dipecat karena tidak mau dikendalikan dan selalu melawan korupsi
Salah satu yang ia sebutkan adalah karena dirinya mengaku melawan korupsi dan mengganggu cukong reklamasi.
“BuzzeRP2 oon sangat doyan beri label pecatan, Krn tidak cerdas baca kinerja. Pejabat dipecat krn 3 sebab: KKN, reorganisasi, dan ‘tidak bisa dikendalikan’,” ungkap Rizal Ramli.
“RR dipecat krn tidak bisa dikendalikan krn selalu lawan korupsi & kolusi dan ganggu cukong reklamasi. Gitu aja ribet,” tandasnya.
Sebagai informasi, Rizal Ramli menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia pada 12 Agustus 2015 silam di mana dirinya menggantikan Indroyono Soesilo.
Namun, jabatan itu tak sampai satu tahun karena pada 27 Juli 2016, ia digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.