Fadli Zon Heran Pemerintah Pakai Vaksin Asal China padahal Tidak Diakui Negara Lain
BACANEWS.ID - Seorang Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mempertanyakan mengapa pemerintah memakai vaksin dari Cina berjenis Sinovac sementara hal itu ditolak oleh negara lain.
Hal itu disampaikan oleh Fadli saat menjadi narasumber acara di kanal Youtube Karni Ilyas Club yang bertajuk ‘PPKM DARURAT: BENARKAH PEMERINTAH GAGAL!!?? – KARNI ILYAS CLUB’ yang diunggah Jumat, 9 Juli 2021.
Hal itu disampaikan oleh Fadli saat menjadi narasumber acara di kanal Youtube Karni Ilyas Club yang bertajuk ‘PPKM DARURAT: BENARKAH PEMERINTAH GAGAL!!?? – KARNI ILYAS CLUB’ yang diunggah Jumat, 9 Juli 2021.
Dalam video tersebut, terlihat dua orang narasumber yakni Ali Mochtar Ngabalin dan Fadli Zon kemudian diwawancarai oleh Karni Ilyas.
Adapun pembahasan yang ditekankan dalam video tersebut yakni mempertanyakan apakah pemerintah saat ini gagal mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Fadli Zon awalnya mengatakan bahwa menanggapi hal tersebut semua pihak harus berani jujur.
“Menurut saya kita harus jujur melihat situasi sekarang, di sinilah kita mulai dulu, kejujuran mengakui kalau misalnya ada kesalahan,” ucap Fadli dikutip oleh terkini.id dari kanal Youtube Karni Ilyas.
“Dan saya melihat ini yang kita hadapi adalah satu tsunami covid yang luar biasa, dan kalau dilihat sejauh ini kita gagal. Ini adalah kegagalan yang dirasakan masyarakat kita,” sambungnya.
Ia mengatakan bahwa saat ini sudah banyak masyarakat yang menjadi korban akibat keteledoran.
“Banyak yang sudah meninggal karena tidak memunyai akses ke rumah sakit. Banyak juga yang meninggal karena tidak ada oksigen dan lain-lain,” pungkasnya.
Selain itu, ia pun mempertanyakan mengapa pemerintah memilih menggunakan Vaksin Sinovac dari Cina sedangkan banyak negara lain yang tidak mengakui vaksin tersebut.
“Sekarang ini kita tidak jelas, bahkan tidak ada penjelasan vaksin kita,” tegasnya.
“Saya pendukung bahwa kita ini perlu divaksin, tetapi harus ada penjelasan kenapa vaksin yang kita pakai terutama Sinovac kok tidak diakui di negara lain,” paparnya.
Karni Ilyas kemudian menanggapi pernyataan Fadli Zon tersebut, “Dan buktinya juga banyak yang divaksin dua kali kena juga,” ucap Karni Ilyas.
“Saya termasuk yang kena, padahal antibody saya sudah 250 kena juga. tapi relatif misalkan vaksin bermerek lain kok lebih ampuh,” ungkap Fadli Zon.
Fadli pun menegaskan kembali bahwa hal ini harus ada penjelasan terlebih dahulu dari pihak yang berwewenang.
“Ini harus ada penjelasan karena memakan biaya saya kira jumlahnya berapa ratus triliun,” ungkapnya.
“Ini harus ada penjelasan dari institusi yang berwenang apakah menkes atau bumn, siapa yang mengimpor itu,” sambungnya. [terkini]
Adapun pembahasan yang ditekankan dalam video tersebut yakni mempertanyakan apakah pemerintah saat ini gagal mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Fadli Zon awalnya mengatakan bahwa menanggapi hal tersebut semua pihak harus berani jujur.
“Menurut saya kita harus jujur melihat situasi sekarang, di sinilah kita mulai dulu, kejujuran mengakui kalau misalnya ada kesalahan,” ucap Fadli dikutip oleh terkini.id dari kanal Youtube Karni Ilyas.
“Dan saya melihat ini yang kita hadapi adalah satu tsunami covid yang luar biasa, dan kalau dilihat sejauh ini kita gagal. Ini adalah kegagalan yang dirasakan masyarakat kita,” sambungnya.
Ia mengatakan bahwa saat ini sudah banyak masyarakat yang menjadi korban akibat keteledoran.
“Banyak yang sudah meninggal karena tidak memunyai akses ke rumah sakit. Banyak juga yang meninggal karena tidak ada oksigen dan lain-lain,” pungkasnya.
Selain itu, ia pun mempertanyakan mengapa pemerintah memilih menggunakan Vaksin Sinovac dari Cina sedangkan banyak negara lain yang tidak mengakui vaksin tersebut.
“Sekarang ini kita tidak jelas, bahkan tidak ada penjelasan vaksin kita,” tegasnya.
“Saya pendukung bahwa kita ini perlu divaksin, tetapi harus ada penjelasan kenapa vaksin yang kita pakai terutama Sinovac kok tidak diakui di negara lain,” paparnya.
Karni Ilyas kemudian menanggapi pernyataan Fadli Zon tersebut, “Dan buktinya juga banyak yang divaksin dua kali kena juga,” ucap Karni Ilyas.
“Saya termasuk yang kena, padahal antibody saya sudah 250 kena juga. tapi relatif misalkan vaksin bermerek lain kok lebih ampuh,” ungkap Fadli Zon.
Fadli pun menegaskan kembali bahwa hal ini harus ada penjelasan terlebih dahulu dari pihak yang berwewenang.
“Ini harus ada penjelasan karena memakan biaya saya kira jumlahnya berapa ratus triliun,” ungkapnya.
“Ini harus ada penjelasan dari institusi yang berwenang apakah menkes atau bumn, siapa yang mengimpor itu,” sambungnya. [terkini]