Kerap Diprotes dan Tak Becus Tangani Covid-19, Presiden Haiti Tewas Ditemb4k di Rumahnya
BACANEWS.ID - Haiti gempar ketika Presiden Jovenel Moise dilaporkan tewas ditembak kelompok tak dikenal di rumahnya sendiri pada Rabu (7/7), mengakhiri kepemimpinan singkatnya yang dipenuhi aksi protes.
Ketika mengumumkan kematian Moise, Perdana Menteri Haiti, Claude Joseph, meminta warga untuk tenang karena ia akan langsung mengambil alih jabatan.
Joseph mengatakan bahwa Moise dibunuh oleh warga asing yang berbahasa Inggris dan Spanyol. Meski belum diketahui identitas pastinya, sejumlah pengamat menganggap pembunuhan ini berkaitan dengan kepemimpinan Moise.
Selama ini, kepemimpinan Moise memang kerap diwarnai aksi protes. Sebagian warga tak percaya dengan Moise, terutama karena ia dilantik melalui dekrit pada 2018 lalu setelah perselisihan pemilu yang tak kunjung usai.
Sebagaimana dilansir Reuters, kebanyakan warga menganggap mandat kepemimpinan Moise tidak sah. Moise pun kerap mengalami guncangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
Haiti sampai-sampai sudah berganti tujuh perdana menteri sejak 2017. Joseph sendiri seharusnya melepas posisinya pada pekan ini, padahal baru tiga bulan menjabat.
Tak hanya masalah keabsahan jabatan, Moise juga dianggap tak becus dalam menanggapi berbagai krisis di Haiti, mulai dari kemiskinan hingga pandemi Covid-19 belakangan ini.
Di bawah kepemimpinan Moise, insiden penculikan hingga kekerasan geng bersenjata juga kian merebak di Haiti.
Melihat kemelut di Haiti ini, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak Haiti kembali menggelar pemilu presiden dan legislatif yang transparan dengan tenggat akhir tahun ini.
Namun, belum sempat pemilu itu terlaksana, Moise tewas ditembak di rumahnya sekitar pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat. (*)
Ketika mengumumkan kematian Moise, Perdana Menteri Haiti, Claude Joseph, meminta warga untuk tenang karena ia akan langsung mengambil alih jabatan.
Joseph mengatakan bahwa Moise dibunuh oleh warga asing yang berbahasa Inggris dan Spanyol. Meski belum diketahui identitas pastinya, sejumlah pengamat menganggap pembunuhan ini berkaitan dengan kepemimpinan Moise.
Selama ini, kepemimpinan Moise memang kerap diwarnai aksi protes. Sebagian warga tak percaya dengan Moise, terutama karena ia dilantik melalui dekrit pada 2018 lalu setelah perselisihan pemilu yang tak kunjung usai.
Sebagaimana dilansir Reuters, kebanyakan warga menganggap mandat kepemimpinan Moise tidak sah. Moise pun kerap mengalami guncangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
Haiti sampai-sampai sudah berganti tujuh perdana menteri sejak 2017. Joseph sendiri seharusnya melepas posisinya pada pekan ini, padahal baru tiga bulan menjabat.
Tak hanya masalah keabsahan jabatan, Moise juga dianggap tak becus dalam menanggapi berbagai krisis di Haiti, mulai dari kemiskinan hingga pandemi Covid-19 belakangan ini.
Di bawah kepemimpinan Moise, insiden penculikan hingga kekerasan geng bersenjata juga kian merebak di Haiti.
Melihat kemelut di Haiti ini, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak Haiti kembali menggelar pemilu presiden dan legislatif yang transparan dengan tenggat akhir tahun ini.
Namun, belum sempat pemilu itu terlaksana, Moise tewas ditembak di rumahnya sekitar pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat. (*)