RI Buka Pintu Masuk WNA Karena Tak Disuruh WHO, Tanggapan Alvin Lie Menohok
BACANEWS.ID - Pengamat Kebijakan Publik, Alvin Lie memberikan komentar mengenai berita bukanya pintu masuk RI untuk warga luar negeri. Dalam berita tersebut tertulis RI tidak menutup perbatasan sebab tidak diinstruksikan oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
Melihat berita tersebut, Alvin Lie memberikan komentar bahwa penutupan wilayah negara bukan merupakan ranah dari WHO.
Melalui akun Twitter pribadinya, Alvin Lie mengomentari sebuah berita dengan judul 'RI Tetap Buka Pintu Masuk Warga dari Luar Negeri, Kominfo: WHO Tak Instruksikan Tutup.'
Menurut pendapatnya, WHO tidak pernah merekomendasikan negara manapun untuk Lockdown, PPKM maupun tutup gerbang internasional.
"WHO tdk pernah rekomendasikan negara manapun utk Lockdown, PPKM maupun tutup gerbang internasional," cuitnya melalui akun Twitter pribadinya, @Alvinlie21.
Menurutnya, hal tersebut bukan ranah dari WHO. Disamping itu, penutupan pintu keluar masuk suatu negara merupakan kedaulatan masing-masing negara.
"1 Bukan ranah WHO
2 Kedaulatan masing-masing negara (yang merasa berdaulat)," tambahnya dikutip oleh Suara.com, Jumat (9/7/21).Cuitan Alvin Lie (Twitter/Alvinlie21)
Cuitan Alvin Lie tersebut menanggapi pernyataan Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi.
Dedy Permadi menyebut, WHO tak pernah menginstruksikan negara-negara yang dilanda Covid-19 untuk menutup perjalanan internasional.
Hal itu Dedy sampaikan merespons sejumlah pihak yang mendesak pemerintah menghentikan sementara akses warga dari luar negeri yang hendak masuk ke RI.
"Menjawab isu tentang perjalanan internasional, perlu Bapak-Ibu ketahui bahwa WHO tidak pernah menginstruksikan penutupan perbatasan," kata Dedy dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (7/7/2021).
Perjalanan Internasional Alih-alih menutup pintu masuk, kata Dedy, WHO merekomendasikan agar sejumlah sektor diprioritaskan dalam perjalanan internasional.
Pengamat Kebijakan Publik, Alvin Lie menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sia-sia saja untuk menekan angka penyebaran Covid-19 jika tidak dilakukan penutupan di setiap pintu masuk tamu internasional. Sebab, virus tersebut menurutnya bersumber dari luar negeri.
"Kenapa pemerintah Indonesia ini justru tidak menutup sumbernya dari luar negeri, tapi yang diurusi hanya domestiknya. Percuma saja pergerakan manusia di dalam negeri dibatasi kalau sumbernya dari luar negeri tidak ditutup," kata Alvin kepada wartawan, Jumat (2/7/2021).
Mantan anggota Ombudsman RI itu meragukan efektivitas kebijakan PPKM Darurat Jawa dan Bali dapat menekan angka penyebaran Covid-19. Selagi pintu masuk tamu dari luar negeri tidak ditutup.
"Saya meragukan efektivitasnya. Karena kalau kita hanya mengatur pergerakan manusia dalam negeri sedangkan sumbernya dari luar negeri tidak ditutup," katanya.
Menurut Alvin, penutupan pintu masuk tamu internasional perlu dilakukan tidak hanya di bandara. Melainkan juga di pelabuhan dan pintu masuk lintas darat.
"Kita lihat bagaimana negara negara lain misalnya Hongkong itu langsung menutup," pungkasnya.
Melihat berita tersebut, Alvin Lie memberikan komentar bahwa penutupan wilayah negara bukan merupakan ranah dari WHO.
Melalui akun Twitter pribadinya, Alvin Lie mengomentari sebuah berita dengan judul 'RI Tetap Buka Pintu Masuk Warga dari Luar Negeri, Kominfo: WHO Tak Instruksikan Tutup.'
Menurut pendapatnya, WHO tidak pernah merekomendasikan negara manapun untuk Lockdown, PPKM maupun tutup gerbang internasional.
"WHO tdk pernah rekomendasikan negara manapun utk Lockdown, PPKM maupun tutup gerbang internasional," cuitnya melalui akun Twitter pribadinya, @Alvinlie21.
Menurutnya, hal tersebut bukan ranah dari WHO. Disamping itu, penutupan pintu keluar masuk suatu negara merupakan kedaulatan masing-masing negara.
"1 Bukan ranah WHO
2 Kedaulatan masing-masing negara (yang merasa berdaulat)," tambahnya dikutip oleh Suara.com, Jumat (9/7/21).Cuitan Alvin Lie (Twitter/Alvinlie21)
Cuitan Alvin Lie tersebut menanggapi pernyataan Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi.
Dedy Permadi menyebut, WHO tak pernah menginstruksikan negara-negara yang dilanda Covid-19 untuk menutup perjalanan internasional.
Hal itu Dedy sampaikan merespons sejumlah pihak yang mendesak pemerintah menghentikan sementara akses warga dari luar negeri yang hendak masuk ke RI.
"Menjawab isu tentang perjalanan internasional, perlu Bapak-Ibu ketahui bahwa WHO tidak pernah menginstruksikan penutupan perbatasan," kata Dedy dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (7/7/2021).
Perjalanan Internasional Alih-alih menutup pintu masuk, kata Dedy, WHO merekomendasikan agar sejumlah sektor diprioritaskan dalam perjalanan internasional.
Pengamat Kebijakan Publik, Alvin Lie menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sia-sia saja untuk menekan angka penyebaran Covid-19 jika tidak dilakukan penutupan di setiap pintu masuk tamu internasional. Sebab, virus tersebut menurutnya bersumber dari luar negeri.
"Kenapa pemerintah Indonesia ini justru tidak menutup sumbernya dari luar negeri, tapi yang diurusi hanya domestiknya. Percuma saja pergerakan manusia di dalam negeri dibatasi kalau sumbernya dari luar negeri tidak ditutup," kata Alvin kepada wartawan, Jumat (2/7/2021).
Mantan anggota Ombudsman RI itu meragukan efektivitas kebijakan PPKM Darurat Jawa dan Bali dapat menekan angka penyebaran Covid-19. Selagi pintu masuk tamu dari luar negeri tidak ditutup.
"Saya meragukan efektivitasnya. Karena kalau kita hanya mengatur pergerakan manusia dalam negeri sedangkan sumbernya dari luar negeri tidak ditutup," katanya.
Menurut Alvin, penutupan pintu masuk tamu internasional perlu dilakukan tidak hanya di bandara. Melainkan juga di pelabuhan dan pintu masuk lintas darat.
"Kita lihat bagaimana negara negara lain misalnya Hongkong itu langsung menutup," pungkasnya.