TELAK! Komentar Maudy Asmara Menampar Keras Bacotan Dewi Tanjung
BACANEWS.ID - Setelah sekian lama menghilang, Dewi Tanjung kembali muncul di medsos. Seperti biasa, postingan politikus PDIP ini penuh dengan kesesatan logika dan cenderung menyerang pribadi lawan.
Korban Dewi Tanjung kali ini adalah Anisa Pohan. Menantu SBY yang kerap mengkritik pemerintah itu, ternyata membuat kuping dan bacot Dewi Tanjung memerah.
"Anisa Pohan anak mantan koruptor adalah perempuan Cerewet yg hobinya mengkritik kerja Pemerintah Jokowi seolah-olah dirinya lebih hebat dan pintar padahal aslinya MINIM PRESTASI," tulis Dewi Tanjung.
Ad hominem ala buzzer ini langsung ditangkapi aktivis medsos, Maudy Asmara.
"Sejak kapan orang kritik pake aturan? Situ minim prestasi juga bebas aja caci maki pak Anies," sindir Maudy.
Meski singkat, tapi balasan Maudy bagaikan tamparan telak ke bacot Dewi Tanjung.
Lucunya, Dewi Tanjung ternyata tak tahan menerima kritikan dari warganet.
"Gue cuma nyuru dia @DewianTanjung15 ngaca. Kok malah saya dibilang kader partai segala macam. Dangkal banget kayaknya tu otak si Butet," ungkap Angga Putra.
"Yg sy ingat ibu @DewianTanjung15 itu teriak di pagar balaikota saking cintanya sama pak @aniesbaswedan tapi gak di gubris akhirnya ya syaraf liat aja koment nya kalau gak Pak Anis ya Pak SBY
Lupa kalau garong bansos di depan matanya PDIP gak punya nurani ceban di hantam jg," sambung Firdaus Harahap
Berbicara soal prestasi, ternyata Dewi Tanjung mengoleksi sederet prestasi yang seharusnya bisa membawanya ke jabatan strategis, seperti komisaris BUMN.
Pemilik nama asli Dewi Ambarwati ini pernah melaporkan seorang politikus senior Partai Amanat Nasional Amien Rais ke Polda Metro Jaya dengan dugaan upaya makar. Laporan tersebut juga menyeret nama Habib Rizieq Shihab dan Bachtiar Nasir.
Selain itu, nama Dewi Tanjung kembali menjadi pembicaraan atas upayanya melaporkan Novel Baswedan ke polisi. Dewi Tanjung menilai Novel Baswedan merekayasa kasus penyiraman air keras.
Dewi Tanjung juga melaporkan pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Polda Metro Jaya dengan nomor LP/313/I/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 16 Januari. Laporan tersebut malah buntut dari kisruh dua kelompok massa unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 14 Januari 2020.
Tidak cukup sampai di situ, Dewi Tanjung juga sempat mencibir liputan tim Najwa Shihab dari Narasi TV soal pembakaran halte saat demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Dewi Tanjung mempertanyakan bagaimana tim Najwa Shihab mendapatkan semua bahan liputan pembakaran halte ketika demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja tersebut.
Selain itu, secara gamblang Dewi Tanjung juga menuliskan bahwa dirinya menuding Presiden keenam RI, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan otak dari demo penolakan RUU Cipta Kerja.
Prestasi Dewi Tanjung yang mana lagi yang kalian dustakan hingga tak kunjung jadi komisaris?
Korban Dewi Tanjung kali ini adalah Anisa Pohan. Menantu SBY yang kerap mengkritik pemerintah itu, ternyata membuat kuping dan bacot Dewi Tanjung memerah.
"Anisa Pohan anak mantan koruptor adalah perempuan Cerewet yg hobinya mengkritik kerja Pemerintah Jokowi seolah-olah dirinya lebih hebat dan pintar padahal aslinya MINIM PRESTASI," tulis Dewi Tanjung.
Ad hominem ala buzzer ini langsung ditangkapi aktivis medsos, Maudy Asmara.
"Sejak kapan orang kritik pake aturan? Situ minim prestasi juga bebas aja caci maki pak Anies," sindir Maudy.
Meski singkat, tapi balasan Maudy bagaikan tamparan telak ke bacot Dewi Tanjung.
Lucunya, Dewi Tanjung ternyata tak tahan menerima kritikan dari warganet.
"Gue cuma nyuru dia @DewianTanjung15 ngaca. Kok malah saya dibilang kader partai segala macam. Dangkal banget kayaknya tu otak si Butet," ungkap Angga Putra.
"Yg sy ingat ibu @DewianTanjung15 itu teriak di pagar balaikota saking cintanya sama pak @aniesbaswedan tapi gak di gubris akhirnya ya syaraf liat aja koment nya kalau gak Pak Anis ya Pak SBY
Lupa kalau garong bansos di depan matanya PDIP gak punya nurani ceban di hantam jg," sambung Firdaus Harahap
Berbicara soal prestasi, ternyata Dewi Tanjung mengoleksi sederet prestasi yang seharusnya bisa membawanya ke jabatan strategis, seperti komisaris BUMN.
Pemilik nama asli Dewi Ambarwati ini pernah melaporkan seorang politikus senior Partai Amanat Nasional Amien Rais ke Polda Metro Jaya dengan dugaan upaya makar. Laporan tersebut juga menyeret nama Habib Rizieq Shihab dan Bachtiar Nasir.
Selain itu, nama Dewi Tanjung kembali menjadi pembicaraan atas upayanya melaporkan Novel Baswedan ke polisi. Dewi Tanjung menilai Novel Baswedan merekayasa kasus penyiraman air keras.
Dewi Tanjung juga melaporkan pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Polda Metro Jaya dengan nomor LP/313/I/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 16 Januari. Laporan tersebut malah buntut dari kisruh dua kelompok massa unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 14 Januari 2020.
Tidak cukup sampai di situ, Dewi Tanjung juga sempat mencibir liputan tim Najwa Shihab dari Narasi TV soal pembakaran halte saat demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Dewi Tanjung mempertanyakan bagaimana tim Najwa Shihab mendapatkan semua bahan liputan pembakaran halte ketika demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja tersebut.
Selain itu, secara gamblang Dewi Tanjung juga menuliskan bahwa dirinya menuding Presiden keenam RI, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan otak dari demo penolakan RUU Cipta Kerja.
Prestasi Dewi Tanjung yang mana lagi yang kalian dustakan hingga tak kunjung jadi komisaris?