Oknum Polisi Diduga Palak Sopir Truk, Netizen: Itu Preman Berseragam!
BACANEWS.ID - Publik mengutuk aksi pungutan liar atau pungli yang dilakukan oleh preman dan oknum polisi di Pasar Caringin Kota Bandung.
Mereka menilai, oknum polisi yang terlibat aksi pungli pada sopir truk pengangkut barang di Pasar Caringin itu sebagai preman dengan seragam aparat penegak hukum.
"Itu bukan polisi bang, tapi preman berseragam, jadi semua sah dan legal. Jangan banyak protes nanti ditandai loh oleh preman berseragam. Pak @humaspolda.jabar koq di Jabar masih banyak (pungli) ya. Mohon dibereskan preman berseragam yang merusak nama polri," tulis akun Instagram @dcwo** dikutip Senin (16/8/2021).
Sebelumnya diberitakan, beredar sebuah curhatan seorang supir truk mengeluhkan maraknya pungutan liar (pungli) di Pasar Induk Caringin Bandung, Jawa Barat saat membawa barang mutan viral di media sosial.
Curhatan supir truk tersebut diketahui dari tangkapan layar yang dibagikan oleh akun instagram @romansasopirtruck, Minggu (15/08/2021) malam.
Dalam keterangan tertulis akun inu membagikan keluhan seorang supir truck yang sehari-harinya mengantarkan barang muatan ke Pasar Induk Caringin.
Sang sopir pun kesal lantaran di pasar tersebut banyak oknum yang melakukan pungli. Bahkan dirinya juga mendapati oknum anggota polisi yang turut melakukan pungli.
"Saya sopir kontener yang suka membawa muatan barang ke Pasar Induk Caringin. Sebenarnya saya malas memposting masalah ini, tapi saya sudaj jera sama kelakuan oknum yang tidak bertanggungjawab seperti ini," buka supir tersebut.
"Saya masuk pasar caringin, di pintu masuk pertama saya diminta UANG PARKIR sebesar Rp. 415.000. Terus di pintu kedua saya lagi sebesar Rp. 270.000," lanjutnya.
Kemudian sang supir menambahkan saat dirinya sedang membongkar barang muatan di salah satu toko. Tiba-tiba datang seorang oknum polisi meminta sejumlah uang.
"Nah pas saya bongkar tiba-tiba ada oknum berseragam polisi datang menghampiri saya dan meminta uang Rp. 100.000. Bilangnya uang chas atau apa lah saya tidak tau," jelasnya.
"Sempet adu mulut saya, tapi dia mau menahan STNK mobil. Mau nggak mau saya laporan sama yang punya toko. Lalu dikasihlah uang Rp. 100ribu itu," ungkapnya.
Tak hanya itu, saat hendak keluar pasar tersebut. Dirinya pun kembali dicegat oleh seorang satpam pasar yang meminta sejumlah uang padanya.
"Nah, pas saya sudah selesai bongkar dan saya hendak keluar. Saya dihampiri security pasar, dia minta uang Rp. 50.000. Ya Allah, ada apa ini kok banyak sekali pungli," tuturnya.
Di akhir tulisannya, sang supir pun mengadu keluhannya kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Ia meminta Kang Emil sapaan akrabnya untuk segera mengusut tuntas para pelaku oknum pungli tersebut.
"Tolong lah pak @ridwankamil, di usut masalah ini. Bukan saya saja yang kena, yang lain juga banyak yang kena. Saya mewakili para sopir-sopir lain yang masuk ke pasar caringin ini. Semua pengeluaran hampir 1 juta untuk masuk pasar caringin ini, pak. Tolong segera diusut pak," harapnya.
Sontak curhatan sopir tersebut menuai sorotan tajam dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang geram terhadap ulah oknum pungli tersebut.
"Yang bikin harga2 naik ya gini, pengeluarannya banyak saat proses pengiriman," cetus akun @wahyu**.
"Kang muslihat monitor kang," ujar akun @shsy**.
"Kalo ada video begini mantab, apa-apa emang harus diviralin biar segera di tangani," timpal akun @arfn**.
Kekinian, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil angkat bicara terkait berita viral mengenai dugaan adanya aksi pungli atau pungutan liar di Pasar Caringin, Kota Bandung.
Melalui akun Instagram miliknya, Ridwan Kamil mengabarkan bahwa oknum berseragam yang diduga melakukan pungli telah ditindaklanjuti oleh kepolisian setempat.
Ada tiga foto yang diunggah Ridwan Kamil. Foto pertama memperlihatkan sejumlah pelaku dan foto kedua adalah oknum berseragam polisi yang sedang diperiksa, serta satu tangkapan layar soal hasil pungutan liar.
"Laporan masyarakat terkait pungli di Pasar Induk Caringin sudah ditindaklanjuti, para pelaku dan oknum aparat sudah ditangkap dan diamankan kepolisian setempat," katanya, Senin (16/8/2021).[suara]