Presiden Seharusnya Bikin Kebijakan Tepat, Bukan Bagi-bagi Bingkisan yang Bahayakan Rakyat
BACANEWS.ID - Cara Presiden Joko Widodo membagikan bantuan sembako kepada warga di Terminal Grogol, Jakarta Barat, Selasa (10/8) mendapat kecaman dari kelompok luar pemerintahan.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tidak habis pikir dengan cara Jokowi yang kembali membagikan bantuan langsung ke masyarakat dan menyebabkan kerumunan.
Padahal seharusnya, Jokowi sebagai seorang presiden bisa membuat kebijakan yang tepat agar bantuan tersebut tepat sasaran kepada rakyat.
“Eksekutif setingkat presiden seharusnya buat kebijakan yang tepat, apalagi PPKM level 4,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Kamis (12/8).
Kepada Jokowi, Mardani mengingatkan bahwa rakyat saat ini butuh keteladanan dan terobosan dari pemegang kekuasaan untuk bisa sesegera mungkin keluar dari krisis.
“Bukan formalitas bagi-bagi bingkisan yang membahayakan warga karena mengundang terjadinya kerumunan,” tutupnya.
Pada Selasa sore (10/8), Presiden Joko Widodo datang ke Terminal Grogol dengan mobil kepresidenan dan diiringi sejumlah mobil minibus.
Jokowi tidak tampak turun dari mobil. Sementara warga diminta petugas untuk membuat antrean dan kemudian bantuan yang diambil petugas lewat kaca jendela mobil minibus diserahkan.
Mulanya antrean berjalan tertib dan warga berjaga jarak. Tapi setelah Jokowi meninggalkan lokasi, antrean menjadi tidak kondusif. Tidak hanya tampak kerumunan yang tanpa jarak, mereka juga berdesak-desakan untuk mendapat bingkisan presiden.(RMOL)
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tidak habis pikir dengan cara Jokowi yang kembali membagikan bantuan langsung ke masyarakat dan menyebabkan kerumunan.
Padahal seharusnya, Jokowi sebagai seorang presiden bisa membuat kebijakan yang tepat agar bantuan tersebut tepat sasaran kepada rakyat.
“Eksekutif setingkat presiden seharusnya buat kebijakan yang tepat, apalagi PPKM level 4,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Kamis (12/8).
Kepada Jokowi, Mardani mengingatkan bahwa rakyat saat ini butuh keteladanan dan terobosan dari pemegang kekuasaan untuk bisa sesegera mungkin keluar dari krisis.
“Bukan formalitas bagi-bagi bingkisan yang membahayakan warga karena mengundang terjadinya kerumunan,” tutupnya.
Pada Selasa sore (10/8), Presiden Joko Widodo datang ke Terminal Grogol dengan mobil kepresidenan dan diiringi sejumlah mobil minibus.
Jokowi tidak tampak turun dari mobil. Sementara warga diminta petugas untuk membuat antrean dan kemudian bantuan yang diambil petugas lewat kaca jendela mobil minibus diserahkan.
Mulanya antrean berjalan tertib dan warga berjaga jarak. Tapi setelah Jokowi meninggalkan lokasi, antrean menjadi tidak kondusif. Tidak hanya tampak kerumunan yang tanpa jarak, mereka juga berdesak-desakan untuk mendapat bingkisan presiden.(RMOL)