Prof Azyumardi Azra Instruksikan Seluruh Mahasiswa Menuju Gedung DPR RI
BACANEWS.ID - Instruksi kepada mahasiswa IAIN Ciputat agar bergerak ke Gedung DPR RI dalam aksi unjuk rasa Reformasi 1998 disampaikan Azyumardi Azra yang kala itu sebagai pejabat rektor.
Kini IAIN Ciputat sudah berganti nama menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kenangan itu disampaikan aktivis 98, Ray Rangkuti, saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk “Refleksi Peristiwa 5 Agustus 1989 dan Gerakan Mahasiswa Masa Kini”, Sabtu (7/8).
Diceritakan Ray Rangkuti, sebelum menggelar konsolidasi di Ciputat, dia bersama rekan rekan sejawat aktivis lainnya, diundang dalam rapat mahasiswa Universitas Indonesia (UI).
“Tanggal 17 Mei seingat saya, saya diundang kawan-kawan dari UI untuk rapat, sesampai saya di sana ternyata sudah ada skenario untuk mencoba menguasai gedung DPR,” katanya.
Usai rapat di UI, Ray Rangkuti bertolak ke Ciputat untuk konsolidasi dengan aktivis IAIN.
Tidak disangka, konsolidasi itu juga dihadiri dosen IAIN yang tinggal di sekitar Ciputat.
“Uniknya bukan hanya kawan-kawan yang datang, tapi hampir seluruh dosen IAIN yang berada di lingkungan Ciputat hadir pada rapat hari itu, termasuk pejabat rektor Azyumardi Azra,” terangnya.
Lanjutnya, pada rapat tersebut juga Azyumardi Azra menginstruksikan seluruh mahasiswa untuk hadir di Kampus IAIN.
Entah sedang ada jadwal kuliah atau tidak, semua diwajibkan hadir untuk bersama-sama menuju gedung DPR RI.
“Karena itu tanggal 18 Mei dengan diantar 13 mobil bus besar, saya kira hampir mencapai 4.000 mahasiswa IAIN di bawah koordinasi saya bergerak ke DPR,” pungkas Ray Rangkuti.[pojoksatu]
Kini IAIN Ciputat sudah berganti nama menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kenangan itu disampaikan aktivis 98, Ray Rangkuti, saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk “Refleksi Peristiwa 5 Agustus 1989 dan Gerakan Mahasiswa Masa Kini”, Sabtu (7/8).
Diceritakan Ray Rangkuti, sebelum menggelar konsolidasi di Ciputat, dia bersama rekan rekan sejawat aktivis lainnya, diundang dalam rapat mahasiswa Universitas Indonesia (UI).
“Tanggal 17 Mei seingat saya, saya diundang kawan-kawan dari UI untuk rapat, sesampai saya di sana ternyata sudah ada skenario untuk mencoba menguasai gedung DPR,” katanya.
Usai rapat di UI, Ray Rangkuti bertolak ke Ciputat untuk konsolidasi dengan aktivis IAIN.
Tidak disangka, konsolidasi itu juga dihadiri dosen IAIN yang tinggal di sekitar Ciputat.
“Uniknya bukan hanya kawan-kawan yang datang, tapi hampir seluruh dosen IAIN yang berada di lingkungan Ciputat hadir pada rapat hari itu, termasuk pejabat rektor Azyumardi Azra,” terangnya.
Lanjutnya, pada rapat tersebut juga Azyumardi Azra menginstruksikan seluruh mahasiswa untuk hadir di Kampus IAIN.
Entah sedang ada jadwal kuliah atau tidak, semua diwajibkan hadir untuk bersama-sama menuju gedung DPR RI.
“Karena itu tanggal 18 Mei dengan diantar 13 mobil bus besar, saya kira hampir mencapai 4.000 mahasiswa IAIN di bawah koordinasi saya bergerak ke DPR,” pungkas Ray Rangkuti.[pojoksatu]